Pengaruh Perbandingan Jumlah Polimer Xylitol Pada Formulasi Dispersi Padat Terhadap Profil Disolusi Suppositoria Ibuprofen Berbasis Lemak Coklat
Daftar Isi:
- Berdasarkan penggolongan BCS, ibuprofen termasuk ke dalam BCS kelas II yang memiliki permeabilitas tinggi dan kelarutan rendah dalam air. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk meningkatkan kelarutan ibuprofen melalui pembentukan dispersi padat dalam sediaan suppositoria berbasis lemak coklat. Penelitian dilakukan dengan membuat suppositoria menggunakan ibuprofen murni, dispersi padat ibuprofen:xylitol 1:1 dan 1:2 dengan metode pelelehan. Hasil uji difraksi sinar-X menunjukkan bahwa terjadi penurunan derajat kristalin ibuprofen pada perbandingan 1:1 dan 1:2. Hasil uji disolusi menunjukkan bahwa terjadi peningkatan jumlah obat yang terdisolusi selama 30 menit dan efisiensi disolusi pada menit ke-30 dari ibuprofen dalam sediaan suppositoria pada dispersi padat. Formula yang optimum adalah pada perbandingan 1:2 karena memberikan jumlah obat yang terdisolusi selama 30 menit dan efisiensi disolusi pada menit ke-30 paling baik. Analisa statistik dari jumlah obat yang terlepas selama 30 menit dan efisiensi disolusi ibuprofen dengan Oneway Anova menunjukkan bahwa adanya perbedaan yang bermakna antara ketiga formula. Hasil uji difraksi sinar-X serta uji disolusi menunjukkan bahwa penurunan derajat kristalin ibuprofen menyebabkan kelarutannya meningkat.