Daftar Isi:
  • Askariasis merupakan penyakit infeksi kecacingan di daerah tropis dan sub tropis dengan prevalensi yang masih tinggi di Indonesia terutama pada anak, yang disebabkan oleh cacing Ascaris lumbricoides. Ascaris lumbricoides merupakan cacing gelang nematoda yang menempati usus halus manusia dan dapat menyebabkan berbagai manifestasi klinis seperti gizi buruk, Loeffler’s syndrome, hingga obstruksi pada saluran cerna dan saluran napas. Studi eksperimental menggunakan true experimental-post test only control group design dilakukan terhadap hewan coba cacing Ascaris suum pada usus babi dari Rumah Potong Hewan Gadang Malang, yang dipilih sebagai model dari Ascaris lumbricoides karena berasal dari genus yang sama, dan lebih mudah untuk mendapatkan sampel karena tidak etis bila mengambil dari usus halus manusia. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui Lethal Concentration 100 (LC100) dan Lethal Time (LT100) ekstrak ethanol daun srikaya (Annona squamosa. L). Terdapat 5 kelompok perlakuan yaitu PBS + 1% FBS sebagai kontrol negatif serta pirantel pamoate sebagai kontrol positif serta ekstrak ethanol daun srikaya dengan konsentrasi 30%, 40% dan 50%. Data percobaan diuji dengan aplikasi statistik SPSS menggunakan analisis probit untuk mengetahui Lethal Concentration 100 (LC100) dan Lethal Time (LT100) ekstrak ethanol daun srikaya (Annona squamosa. L). Hasil analisis probit menunjukkan LC100 ekstrak ethanol adalah 51,2% sedangkan LT100 pada konsentrasi 50% adalah 9,96 jam. Kesimpulan dari penelitian ini adalah ekstrak ethanol daun srikaya memiliki daya antihelmintik terhadap cacing Ascaris suum secara in vitro.