Pengaruh Pemberian Ekstrak Temulawak (Curcuma xanthorrhiza) secara Topikal terhadap Peningkatan Jumlah Fibroblas Pada Luka Tikus Kondisi Diabetes Mellitus
Daftar Isi:
- Diabetes Mellitus merupakan penyakit kronik yang disebabkan adanya gangguan pada pankreas dalam memproduksi insulin atau ketika tubuh tidak mampu menggunakan insulin secara efektif. Salah satu komplikasi mikrovaskular DM adalah ulkus diabetes yang menyebabkan gangguan pada ekstremitas bawah seperti luka dengan kerusakan jaringan kulit. Kondisi yang buruk akan berdampak pada pemanjangan fase inflamasi sehingga akan menghambat fase poliferasi penyembuhan luka yang ditunjukkan dengan berkurangnya jumlah sel fibroblast. Temulawak (Curcuma xanthorrhiza) berpengaruh dalam menurunkan kondisi stress oksidatif dan inflamasi sehingga akan mempercepat proses penyembuhan luka. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh pemberian ekstrak temulawak (Curcuma xanthorrhiza) terhadap peningkatan jumlah fibroblast dalam proses penyembuhan luka pada tikus kondisi diabetes mellitus. Metode penelitian ini menggunakan Randomized Posttest Only Controlled Group Design. Tikus putih galur wistar dibagi dalam lima kelompok, diantaranya: luka normal, luka diabetes mellitus, diabetes mellitus dengan pemberian temulawak secara topikal dengan konsetrasi 15%, 20%, dan 25% yang diberikan satu kali sehari. Pada penelitian ini dilakukan penghitungan jumlah sel fibroblast menggunakan fotomikroskop OLYMPUS seri XC10 dilengkapi software OlyVIA (Viewer for Imaging Applications). Satu slide diambil 5 lapang pandang (perbesaran 400X) kemudian dirata-ratakan dan gambaran histologi menggunakan metode pewarnaan Hematoksilin-Eosin. Hasil penelitian menunjukkan bahwa jumlah rerata sel fibroblast pada kelompok kontrol negatif, kontrol positif, perlakuan dengan konsentrasi 15%, 20%, dan 25% secara berturut-turut adalah 11,68; 6,48; 15,12; 22,64; dan 23,64. Penyembuhan luka pada kelompok perlakuan 2 lebih cepat 2 hari dari pada kelompok perlakuan 1 sedangkan jika dibandingkan dengan kelompok 3 penutupan luka lebih baik karna tidak menimbulkan scar seperti kelompok perlakuan 3. Sehingga dapat disimpulkan bahwa pemberian temulawak secara topikal efektif meningkatkan jumlah sel fibroblast pada tikus kondisi diabetes mellitus.