Hubungan Tingkat Activity Of Daily Living (ADL) Dengan Kejadian Depresi Pada Pasien Stroke Di Rumah Sakit Tk. II Dr. Soepraoen Malang
Main Author: | Kusumawati, MiraWahyu |
---|---|
Format: | Thesis NonPeerReviewed |
Terbitan: |
, 2017
|
Subjects: | |
Online Access: |
http://repository.ub.ac.id/126667/ |
Daftar Isi:
- Stroke merupakan penyakit cerebrovaskuler yang terjadi secara tiba-tiba dan menyebabkan kerusakan neurologis. Penderita stroke sangat rentan terhadap depresi disebabkan karena terjadi perubahan fungsi fisiologis. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui hubungan tingkat Activity of Daily Living (ADL) dengan kejadian depresi pada pasien stroke di Rumah Sakit Tk. II dr. Soepraoen Malang. Desain penelitian yang digunakan adalah Cross Sectional. Sampel dipilih dengan tehnik Nonprobabitity Sampling menggunakan metode Purposive Sampling, didapatkan sebanyak 82 responden. Instrumen yang digunakan berupa lembar kuesioner depresi berdasarkan Beck Depression Inventory II (BDI II) dan lembar kuesioner Activity of Daily Living (ADL) berdasarkan Indek Barthel. Hasil penelitian didapatkan pasien stroke yang memiliki kemampuan ADL mandiri sebanyak 14,6%, ketergantungan ringan sebanyak 15,9%, ketergantungan sedang sebanyak 54,9% dan ketergantungan berat sebanyak 14,6%. Kejadian depresi pada pasien stroke sebanyak 34,2% depresi ringan, 37,7% sedang dan 13,4 berat, sedangkan 14,6% tidak depresi. Analisis data menggunakan uji ststistik Spearman rho dengan tingkat kemaknaan α < 0,05. Hasil uji statistic menunjukkan nilai koefisiren korelasi positif (0,798) dengan nilai p = 0,000 < α < 0,05 berarti H0 ditolak dan H1 diterima artinya terdapat hubungan antara tingkat Activity Of Daily Living (ADL) dengan kejadian depresi pada pasien stroke di Rumah Sakit Tk. II dr, Soepraoen Malang. Kesimpulan dari penelitian ini yaitu semakin berat tingkat ketergantungan Activity of Daily Living (ADL) maka semakin berat depresiyang dialami pasien stroke. Berdasarkan hasil penelitian ini maka disarankan kepada perawat untuk memberikan edukasi terkait ADL yang dapat terganggu akibat stroke sehingga dapat meminimalisir terjadinya depresi.