Pengaruh Penyuluhan Kesehatan Dengan Media Audiovisual Terhadap Perilaku Hygiene Genitalia Eksterna Pada Ibu Hamil Di Puskesmas Wilayah Kerja Kota Malang
Daftar Isi:
- Kebersihan genitalia eksterna merupakan bagian penting untuk mencegah terjadinya infeksi kehamilan. Di Indonesia, 75% kejadian infeksi genitalia disebabkan oleh perilaku hygiene yang buruk. Infeksi genitalia menyebabkan persalinan prematur, ketuban pecah dini, dan kematian neonatus. Meskipun telah diberikan penyuluhan dengan pendekatan berbasis visual, 60,9% ibu hamil masih memiliki perilaku hygiene genitalia yang buruk. Penggunaan media audio-visual diharapkan dapat meningkatkan perilaku hygiene genitalia ibu hamil yang lebih baik. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh penggunaan media audio-visual terhadap perilaku hygiene genitalia pada ibu hamil. Studi quasy eksperimental menggunakan desain nonrandomized pretestposttest control group design dan dibagi menjadi kelompok intervensi dengan media audio-visual dan leaflet (n=10) serta kelompok kontrol dengan media leaflet (n=10). Sampel dipilih dengan metode accidental sampling dan pengambilan data menggunakan kuesioner. Hasil penelitian menunjukkan bahwa peningkatan rata-rata skor perilaku hygiene genitalia eksterna sesudah diberikan penyuluhan pada kelompok intervensi sebesar 4.0 (uji paired t test, pvalue= 0.000). Pada kelompok kontrol, peningkatan rata-rata skor perilaku hygiene genitalia eksterna sesudah diberikan penyuluhan sebesar 1.6 (uji paired t test, p-value=0.005). Hasil uji Unpaired t Test pada kelompok intervensi dan kelompok kontrol menunjukkan p-value sebesar 1.000 (p-value>0.05). Kesimpulan penelitian ini adalah tidak terdapat perbedaan perilaku hygiene genitalia eksterna ibu hamil pada kelompok intervensi dan kelompok kontrol. Penggunaan media audio-visual dan leaflet sama-sama memiliki pengaruh yang signifikan terhadap peningkatan perilaku hygiene genitalia eksterna pada ibu hamil. Disarankan bagi peneliti selanjutnya untuk menambah penggunaan media penyuluhan berupa alat peraga agar dapat mengukur perilaku hygiene ibu hamil dengan lebih obyektif.