Daftar Isi:
  • Askariasis adalah penyakit yang disebabkan oleh cacing Ascaris lumbricoides. Cacing ini termasuk dalam kelompok Soil transmitted helminth bersama dengan Thrichuris trichiura dan Ancylostoma sp. Penelitian ini menggunakan model cacing Ascaris suum yang merupakan cacing yang menginfeksi pada usus babi, karena memiliki kaitan yang erat dengan Ascaris lumbricoides. Daun kari (Murraya koenigii) mengandung bahan aktif seperti alkaloid, tanin dan saponin yang diduga mempunyai efek antelmintik. Penelitian ini bertujuan untuk menguji potensi ekstrak etanol daun kari (Murraya koenigii) sebagai antelmintik terhadap Ascaris suum. Penelitian ini merupakan penelitian eksperimental laboratorium (true experimental – post test only control group design), yang bertujuan untuk mengetahui daya antelmintik ekstrak etanol daun kari (Murraya koenigii) terhadap cacing Ascaris suum secara in vitro. Penelitian ini menggunakan kontrol negatif (20mL PBS + 1%FBS), kontrol positif (pyrantel pamoate 1%) dan konsentrasi ekstrak etanol daun kari adalah 10%, 20%, dan 30%. Prosentase kematian dan paralisis cacing dicatat setiap jam sampai waktu 24-jam dan data yang diperoleh dianalisis dengan uji Shapiro-Wilk untuk mengetahui normalitas data. Hasil pengujian menunjukkan ekstrak etanol daun kari mempunyai daya antelmintik terhadap cacing Ascaris suum secara in vitro. Dari hasil pengujian didapatkan nilai LC100 (konsentrasi 30%) pada cacing Ascaris suum sebesar 28,4% dan LT100 (konsentrasi 30%) untuk mencapai 100% adalah 9,1 jam. Kesimpulan dari penelitian ini adalah ekstrak etanol daun kari (Murraya koenigii) mempunyai potensi sebagai antelmintik yang cukup kuat terhadap Ascaris suum