Uji Potensi Ekstrak Jahe Merah (Zingiber Officinale Var Rubrum) Sebagai Antimikroba Terhadap Escherichia Coli Strain ESBL
Main Author: | Jayadi, TjiauwErlyn |
---|---|
Format: | Thesis NonPeerReviewed |
Terbitan: |
, 2017
|
Subjects: | |
Online Access: |
http://repository.ub.ac.id/126601/ |
Daftar Isi:
- Di Indonesia infeksi akibat bakteri penghasil ESBL semakin meningkat setiap tahunnya. Escherichia coli strain ESBL merupakan salah satu bakteri yang dapat menyebabkan penyakit infeksi saluran kemih. Infeksi oleh bakteri Escherichia coli biasanya diobati dengan pemberian antibiotik. Namun, belakangan ini resistensi terhadap antibiotik semakin meningkat sehingga dibutuhkan pengobatan herbal sebagai alternatif. Jahe merah (Zingiber officinale var Rubrum) mempunyai kandungan bahan antimikroba yaitu minyak atsiri, alkaloid, flavonoid, dan terpenoid. Diduga jahe merah dapat menghambat pertumbuhan bakteri Escherichia coli strain ESBL. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui efek ekstrak jahe merah terhadap Escherichia coli strain ESBL dengan menggunakan metode dilusi agar. Konsentrasi ekstrak jahe merah yang digunakan adalah 3%, 4%, 5%, 6%, 7%, dan 8%, serta 0% sebagai kontrol negatif. Dari hasil penelitian, Kadar Hambat Minimum (KHM) ditemukan pada konsentrasi 6%. Berdasarkan uji statistik, diperoleh bahwa terdapat perbedaan yang bermakna antara pertumbuhan Escherichia coli strain ESBL dengan konsentrasi ekstrak jahe merah (nilai p = 0,000 pada uji Kruskall Walis). Selanjutnya dari uji korelasi Spearman didapatkan bahwa ada korelasi negatif antara pertumbuhan Escherichia coli strain ESBL dengan ekstrak jahe merah (nilai p = 0,000 dan nilai korelasi (r) = -0,945). Maka dapat disimpulkan bahwa ekstrak jahe merah memiliki efek anti mikroba terhadap Escherichia coli strain ESBL. Penelitian lebih lanjut masih diperlukan untuk mengetahui farmakokinetik, farmakodinamik, dosis efektif dan efek samping dari ekstrak jahe merah.