Daftar Isi:
  • Human Immunodeficiency Virus (HIV)/ Acquired Immune Deficiency Syndrome (AIDS) merupakan salah satu penyakit infeksi yang menjadi masalah terbesar di dunia. Virus tersebut menyerang sistem kekebalan tubuh manusia. Penyakit HIV/AIDS dapat menimbulkan krisis multi dimensi yakni meliputi masalah fisik, sosial, dan psikologis. Salah satu masalah psikososial yang dihadapi ODHA (Orang Dengan HIV/AIDS) adalah depresi. Adanya stigma dan diskriminasi terhadap terhadap penderita dapat menimbulkan keadaan depresi pada penderita tersebut. Salah satu faktor yang mempengaruhi keadaan depresi tersebut adalah lamanya diagnosis pada penderita. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui hubungan antara status depresi dengan lamanya diagnosis HIV/AIDS. Sampel diambil secara consecutive sampling pada pasien yang berkunjung di Poliklinik RSUD Dr. Saiful Anwar Malang. Pengumpulan data dilakukan dengan menggunakan Beck Depression Inventory (BDI). Pengujian hipotesis dalam penelitian ini dengan menggunakan metode statistic nonparametrik yaitu uji korelasi Rank Spearman yang dibantu dengan program SPSS versi 23.0 diperoleh hasil p=0.001, terdapat hubungan yang signifikan antara status depresi dan lamanya diagnose HIV/AIDS dengan hasil sebesar - 0,321 menunjukkan bahwa hubungan dinyatakan sangat lemah dan bersifat berlawanan (negatif). Berdasarkan penelitian yang dilakukan dapat diambil kesimpulan, bahwa terdapat hubungan bermakna antara status depresi dengan lamanya diagnosis HIV/AIDS pada pasien HIV/AIDS.