Efek Ekstrak Tanaman Putri Malu (Mimosa Pudica Linn ) Terhadap Pertumbuhan Bakteri Pseudomonas Aeruginosa Isolat Pus 241-P Secara In Vitro
Daftar Isi:
- Pseudomonas aeruginosa resisten terhadap beberapa antibiotik diantaranya yaitu penisilin, sefalosporin generasi pertama dan kedua, tetrasiklin, dan kloramfenikol. Oleh karena itu, dibutuhkan alternatif pengobatan lainnya. Tanaman putri mamemiliki kandungan flavonoid, tanin dan saponin. Penelitian ini bertujuan untuk membuktikan efek ekstrak tanaman putri malu sebagai antibakteri terhadap Pseudomonas aeruginosa secara In Vitro. Metode yang digunakan adalah dilusi tabung untuk menentukan Kadar Hambat Minimum (KHM). Ekstrak tanaman putri malu dibuat menggunakan metode ekstraksi maserasi menggunakan etanol 96%. Konsentrasi ekstrak tanaman putri malu yang digunakan yaitu 0%; 1%; 1.25%; 1.50%; 1.75%; 2.0%; 2.25%, sedangkan konsentrasi Pseudomonas aeruginosa adalah 106 CFU/mL. Hasil uji Kruskall- Wallis menunjukkan adanya perbedaan yang signifikan pada perubahan konsentrasi ekstrak tanaman putri malu terhadap pertumbuhan koloni Pseudomonas aeruginosa (p=0,000). Uji korelasi menunjukkan adanya hubungan antara konsentrasi ekstrak dengan pertumbuhan koloni (Korelasi, R = -0.910; P=0,000). Berdasarkan hasil penelitian, dapat disimpulkan bahwa ekstrak tanaman putri malu mempunyai efek antibakteri terhadap Pseudomonas aeruginosa dengan Kadar Hambat Minimum (KHM) sebesar 2.0%.