Daftar Isi:
  • Nyamuk Aedes aegypti merupakan vektor penyakit Demam Berdarah Dengue (DBD). Pengendalian vektor sangat berperan dalam pemberantasan penyakit DBD. Salah satu cara pengendalian vektor adalah menghambat daya tetas telur Aedes aegypti. Kulit manggis mengandung senyawa saponin, tannin dan flavonoid. Kerusakan exochorion diduga diakibatkan oleh senyawa aktif yang terdapat pada ekstrak kulit manggis. Senyawa aktif tersebut memiliki kemampuan entomotoxicity, yaitu kemampuan untuk merusak telur melalui exochorionnya. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui ovicidal activity ekstrak ethanol kulit manggis (Garcinia mangostana L) terhadap telur nyamuk Aedes aegypti. Penelitian ini menggunakan studi true experimental, dilakukan pada 150 butir telur nyamuk Aedes aegypti yang dibagi menjadi 6 kelompok perlakuan. Kelompok I sebagai kontrol negatif menggunakan air sumur. Kelompok II sebagai kontrol positif menggunakan abate 10%. Kelompok III menggunakan larutan ekstrak ethanol kulit manggis dengan kosentrasi 0,5%. Kelompok IV dengan kosentrasi 1%. Kelompok V dengan kosentrasi 1,5%. Kelompok VI dengan kosentrasi 2%. Parameter yang diukur adalah jumlah telur yang tidak menetas pada setiap kelompok perlakuan. Analisis data menggunakan metode Kruskal Wallis dilanjutkan Bonferoni test, menunjukkan bahwa ektsrak ethanol kulit manggis memiliki ovicidal activity terhadap telur nyamuk Aedes aegypti secara signifikan (p<0,05). Kesimpulan penelitian ini adalah ekstrak ethanol kulit manggis (Garcinia mangostana L) memiliki ovicidal activity terhadap telur nyamuk Aedes aegypti dengan konsentrasi 2% yang mengalami kerusakan exochorion dan dilanjutkan dengan adanya kerusakan endochorion.