Pengaruh Ekstrak Kulit Tomat (Solanum Lycopersicum) Terhadap Kadar High-Density Lipoprotein (HdL) Pada Tikus Model Diabetes Melitus Tipe 2
Daftar Isi:
- Diabetes Melitus tipe 2 adalah suatu penyakit metabolik yang kerap dijumpai di masyarakat. Menurut WHO, Indonesia memiliki jumlah penderita Diabetes Melitus tipe 2 sebesar 4,5 juta pada tahun 1995 dan diperkirakan akan terus meningkat. Penyakit Diabetes Melitus tipe 2 ini sering kali diikuti dengan komplikasi dislipidemia yang ditandai dengan penurunan kadar HDL dan kenaikan kadar LDL serta VLDL. Penderita Diabetes Melitus tipe 2 mengalami keadaan hiperglikemia yang menyebabkan streas oksidatif dan peningkatan radikal bebas. Radikal bebas itu sendiri akan merusak sel beta pankreas dan sel parenkim yang akan memperburuk resistensi insulin dan menyebabkan HDL kehilangan fungsinya dalam mengangkut kolesterol, sehingga dibutuhkan antioksidan untuk mengikat radikal bebas. Kulit Tomat (Solanum lycopersicum) merupakan sumber yang kaya akan antioksidan dan zat-zat aktif lainnya seperti vitamin A, vitamin C, likopen, beta karoten, dan kuersetin. Penelitian ini bersifat eksperimental in vivo dengan post-test only controlled group design. Penelitian ini menggunakan hewan coba tikus Rattus novergicus strain Wistar jantan dengan jumlah 20 ekor yang dibagi menjadi 5 kelompok perlakuan yaitu kelompok kontrol negatif (KN), kelompok kontrol positif (K+), kelompok dengan Diabetes Melitus tipe 2 yang diberi ekstrak kulit Tomat dengan dosis 50 mg/ kgBB (KP1), 100 mg/ kgBB (KP2), 150 mg/ kgBB (KP3). Kelompok kontrol negatif yaitu kelompok sampel yang tidak dikondisikan Diabetes Melitus tipe 2 dan tidak diberi terapi. Kelompok kontrol positif adalah kelompok model Diabetes Melitus tipe 2 dan tidak diberi terapi. Pengukuran kadar HDL menggunakan metode Spectrophotometer dengan satuan mg/ dL. Secara deskriptif terlihat kenaikan kadar HDL seiring dengan bertambahnya dosis ekstrak kulit tomat. Namun secara analisis data, tidak terlihat perbedaan kadar HDL pada Tikus model Diabetes Melitus tipe 2 yang diberi terapi ekstrak kulit Tomat (ANOVA, p > 0,05).