Daftar Isi:
  • Aterosklerosis adalah penyakit inflamasi kronis pada pembuluh darah yang dapat menyebabkan berbagai manifestasi penyakit kardiovaskuler. Salah satu faktor resiko utama aterosklerosis yaitu dislipidemia. Peningkatan profil lipid akan memacu terjadinya disfungsi endotel, sehingga terjadi inflamasi dengan rekuitment monosit, makrofag, limfosit T, dan sel mast yang akan mensekresikan enzim Lp-PLA2 dan berikatan dengan LDL teroksidasi akibat pengaruh ROS (Reactive Oxygen Species). Kemudian makrofag berikatan dengan Ox-LDL menjadi foam cell, migrasi otot polos. Reseptor Lp-PLA2 berperan menghidrolisis Oxidized Phosphatidylcholine (Ox-PC) menghasilkan senyawa bioaktif yaitu Lysophosphatidylcholine (LysoPC) dan Oxidized Nonesterified Fatty Acids (Ox-NEFA). Hal ini berpengaruh terjadinya hipoksia jaringan yang menyebabkan peningkatan angiogenesis vasa vasorum, lalu berubah menjadi immatur, mudah ruptur sehingga berpengaruh terhadap progresifitas plak aterosklerosis. Studi experimental menggunakan Randomized Only Post-Test with Control Group Design yang terbagi menjadi 2 serial waktu. Masing-masing kelompok terdiri dari normal, dislipidemia, dan dislipidemia yang diberikan Darapladib (n=5) sehingga total 30 tikus. Variabel yang diukur yaitu jumlah vasa vasorum setiap kelompok. Tujuan penelitian ini yaitu ingin mengetahui pengaruh pemberian Darapladib dosis 20mg/KgBB tikus dalam menurunan jumlah vasa vasorum kelompok perlakuan 8 dan 16 minggu yang diberikan high fat diet (HFD). Hasil penelitian menunjukkan hasil perbedaan signifikan antara kelompok (p< 0,05). Kesimpulan dari penelitian ini adalah pemberian Darapladib memiliki pengaruh terhadap penurunan jumlah vasa vasorum tikus yang diberi HFD. Peneliti menyarankan agar mengetahui lebih lanjut mengenai variasi dosis efektif dan uji toksisitas pada hewan coba maupun manusia.