Pengembangan Detoksifikasi Sianida Singkong (Manihot Esculenta Crantz) Pasrah Terperam Dengan Perendaman Berulang Dalam Larutan Alkali

Main Author: Agustina, Novilia
Format: Thesis NonPeerReviewed
Terbitan: , 2017
Subjects:
Online Access: http://repository.ub.ac.id/1265/
Daftar Isi:
  • Singkong (Manihot esculenta Crantz) merupakan salah satu makanan pokok sumber karbohidrat alternative. Singkong jenis pahit harus melalui perlakuan tertentu sebelum dikonsumsi karena memiliki kadar sianida yang tinggi. Kombinasi perlakuan pemeraman dalam waktu pendek pada umbi pasrah diikuti perendaman didalam larutan Ca(OH)2 dan pencucian berulang diperkirakan dapat mengurangi total sianidanya. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui lama waktu perendaman dan pH larutan perendaman yang sesuai dalam detoksifikasi sianida pada umbi singkong pasrah yang sebelumnya diperam. Penelitian ini dilakukan dengan menggunakan metode Rancangan Acak Kelompok (RAK) menggunakan 2 faktor yaitu pengulangan perendaman (2 kali perendaman dan 3 kali perendaman) dan pH larutan kalsium hidroksida (pH ±6 , pH ±7, pH ±8 dan pH ±9). Dari 2 faktor tersebut diperoleh 8 kombinasi perlakuan dengan 3 kali pengulangan. Data yang diperoleh kemudian dianalisa dengan analisa keragaman ANOVA (Analysis of Varians) yang dilanjutkan uji DMRT (Duncan’s Multiple Range Test) atau uji beda BNT dengan selang kepercayaan 5%. Pemilihan perlakuan terbaik menggunakan metode Zeleny, sehingga diperoleh tepung singkong terbaik yaitu 3 kali perendaman dengan pH larutan perendaman 7 dengan persentase penurunan kadar sianida sebesar 94,74% serta karakteristik kimia dan fisik sebagai berikut: kadar sianida 20,05 ppm, kadar air 7,35%, kadar pati 77,56%, rendemen tepung 34,67%, derajat putih tepung 88,67%, viskositas panas 23773,33 cP, viskositas holding 22186,67 cP, viskositas dingin 27130,00 cP, daya kembang 21,91% dan kelarutan 9,94%. Hasil penelitian menunjukkan bahwa lama perendaman berpengaruh nyata terhadap kadar air, kadar sianida, kadar pati, rendemen, derajat putih, viskositas, daya kembang dan kelarutan. Sedangkan pH larutan perendaman berpengaruh nyata terhadap kadar air, kadar sianida, kadar pati, derajat putih, viskositas, daya kembang dan kelarutan. Interaksi lama perendaman dengan pH larutan perendaman berpengaruh nyata terhadap kadar air tepung, viskositas panas, viskositas dingin, daya kembang dan kelarutan.