Hubungan Antara Asupan Lemak Dengan Siklus Menstruasi Pada Mahasiswi S1 Kebidanan Fakultas Kedokteran Universitas Brawijaya
Daftar Isi:
- Pola makan remaja saat ini mengarah pada pemilihan makanan cepat saji (fast food) yang mengandung tinggi lemak. Disamping itu, sebagian remaja putri juga terobesesi pada diet rendah lemak karena beranggapan bahwa lemak adalah penyebab dari kenaikan berat badan. Hal ini dapat menyebabkan asupan lemak menjadi tidak normal. Lemak dibutuhkan sebagai salah satu zat gizi makro yang berperan dalam fungsi reproduksi. Lemak dapat mempengaruhi siklus menstruasi melalui peranan estrogen. Siklus menstruasi normal yaitu 21-35 hari sedangkan, siklus menstruasi tidak normal yaitu kurang dari 21 hari atau lebih dari 35 hari . Siklus menstruasi yang terganggu dapat menyebabkan infertilitas. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis hubungan antara asupan lemak dengan siklus menstruasi pada mahasiswi S1 Kebidanan Fakultas Kedokteran Universitas Brawijaya. Desain penelitian yang digunakan yaitu observasional analitik dengan metode pendekatan cross sectional. Sampel dipilih menggunakan teknik multistage sampling yaitu proportional stratified sampling dan purpossive sampling dengan jumlah sampel sebanyak 158 mahasiswi. Variabel independen yaitu asupan lemak yang diukur menggunakan kuesioner SQ FFQ, sedangkan variabel dependennya yaitu siklus menstruasi yang diukur menggunakan kuesioner. Hasil uji statistik Chi-Square dengan α=0,05 diperoleh nilai p=0,000 maka dapat diartikan bahwa terdapat hubungan antara asupan lemak dengan siklus menstruasi. Kesimpulan dari penelitian ini yaitu terdapat hubungan antara asupan lemak dengan siklus menstruasi pada mahasiswi S1 Kebidanan Fakultas Kedokteran Universitas Brawijaya.