Pengaruh Ekstrak Antosianin Ubi Jalar Ungu (Ipomoea batatas L.) Terhadap Kadar BUN/Blood Urea Nitrogen Pada Tikus Yang Diinduksi Streptozotocin dan Diet Tinggi Lemak
Daftar Isi:
- Diabetes melitus merupakan penyakit kronis yang ditandai dengan peningkatan gula darah. Penyakit ini memiliki berbagai macam komplikasi. Komplikasi diabetes melitus terjadi akibat mikroangiopati dikarenakan peningkatan Reactive Oxygen Species (ROS). Mikroangiopati yang terjadi di ginjal menyebabkan menurunnya filtrasi dan meningkatnya reabsorbsi yang dapat meningkatkan Blood Urea Nitrogen (BUN). Antosianin pada ubi jalar ungu merupakan salah satu antioksidan eksogen yang mampu mencegah proses oksidasi yang disebabkan oleh radikal bebas (ROS). Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui apakah pemberian antosianin dari ubi jalar ungu Gunung Kawi (Ipomoea batatas L.) dapat menurunkan kadar BUN pada darah tikus Wistar. Penelitian ini menggunakan tikus (Rattus norvegicus) strain Wistar yang dipapar dengan diet tinggi lemak untuk memperoleh model resistensi insulin. Pada penelitian ini, tikus Wistar yang berjumlah 20 ekor dibagi kedalam 5 kelompok yaitu kelompok kontrol negatif, kontrol positif, grup 1 (STZ+antosianin 10 mg/KgBB), grup 2 (STZ+antosianin 20 mg/KgBB), dan grup 3 (STZ+antosianin 80 mg/KgBB). Pada awal penelitian, ketiga grup diberi diet tinggi lemak dan setelah 7 hari diberikan dosis antosianin sesuai ketentuan setiap harinya. Setelah 45 hari disuntikkan STZ secara intraperitoneal untuk memperoleh model diabetes melitus. Selanjutnya dilakukan pengukuran gula darah tikus dan dilakukan pembedahan untuk mengambil darah tikus yang digunakan untuk mengukur kadar BUN tikus. Hasil analisis dengan One-way ANOVA menunjukkan penurunan kadar BUN (p=0,012) pada tikus yang diberi STZ dan STZ+antosianin. Kesimpulan dari penelitian ini adalah pemberian ekstrak antosianin ubi jalar ungu dosis 20 mg/KgBB dan 80 mg/KgBB dapat menurunkan kadar BUN sampai kadar normal pada tikus Wistar model diabetes melitus.