Pengaruh Pemberian Beta Glucan dari Saccharomyces cerevisiae terhadap Penurunan Ekspresi Sel CD34+ Darah Mencit Model Fibrosis Hepar
Daftar Isi:
- Fibrosis hepar merupakan suatu kondisi dimana terjadi akumulasi dari protein matriks ekstraseluler yang diakibatkan oleh kerusakan hepar yang kronis. Fibrosis hepar dapat disebabkan oleh infeksi virus kronis, ketergantungan alkohol dan nonalcoholic steatohepatitis(NASH). Kondisi fibrosis hepar dapat diinduksi menggunakan zat karbon tetraklorida(CCL4). Beta glucan yang berasal dari Saccharomyces cerevisiae memiliki kemampuan didalam meningkatkan pertumbuhan dan diferensiasi dari Hematopoietic Stem Cells(HSC) di sumsum tulang selain itu juga mampu meningkatkan mobilisasi hematopoietic stem cells dari sumsum tulang ke organ target. Tujuan dari penelitian ini adalah membuktikan potensi pemberian terapi ekstrak beta glucan dari Saccharomyces cerevisiae dalam menurunkan ekspresi CD34+ didalam darah pada mencit model fibrosis hepar. Penelitian ini menggunakan rancangan randomisasi post test only controlled group design dilakukan terhadap mencit dengan model fibrosis hepar yang dibagi menjadi 5 kelompok yaitu Kp, Kn, P1, P2, dan P3. Kn adalah kelompok mencit yang normal, Kelompok KP dan kelompok perlakuan (P) diinjeksi dengan karbon tetraklorida (CCL4) 2 kali seminggu selama 6 minggu. Kelompok perlakuan P1,P2,P3 diterapi dengan ekstrak beta glucan dari Saccharomyces cerevisiae selama 2 minggu dengan dosis 25, 50, dan 100 mg/kgBB. Mencit dibedah dan diambil sampel darah untuk dilakukan pemeriksaan flowcytometry. Hasil pengukuran flowcytometry menunjukkan terapi ekstrak beta glucan dari Saccharomyces cerevisiae menurunkan kadar CD34+ didarah secara signifikan (p<0.05), dengan dosis yang paling efektif didapatkan pada kelompok P3. Kesimpulan dari penelitian ini adalah terjadi penurunan ekspresi CD34+ dalam darah pada mencit model fibrosis hepar setelah pemberian terapi ekstrak beta glucan dari Saccharomyces cerevisiae.