Analisis Ekspresi Estrogen Receptor (Er) Gonad Ikan Tawes (Puntius Javanicus) Di Sungai Surabaya, Kalimas Surabaya, Dan Bbi Pare Dengan Metode Elisa

Main Author: Pratama, Anindya Cahya
Format: Thesis NonPeerReviewed
Terbitan: , 2018
Subjects:
Online Access: http://repository.ub.ac.id/12647/
Daftar Isi:
  • Kualitas air di Sungai Surabaya dan Kalimas mengalami penurunan sebagai dampak dari pencemaran lingkungan di sekitarnya. Pencemaran tersebut berasal dari limbah rumah tangga, industri dan pertanian. Limbah-limbah yang dibuang tanpa adanya pengolahan dapat mengandung senyawa estrogenik. Estrogen Receptor (ER) merupakan anggota inti dari superfamili reseptor, sebuah famili yang mengandung reseptor untuk molekul kecil seperti hormon. Pencemar tersebut umumnya disebut Endocrine disrupting Chemicals (EDCs) dimana dapat berinteraksi langsung dengan mengganggu Estrogen Receptor (ER). Keberadaan EDCs di lingkungan yang paling menonjol adalah yang berhubungan dengan aktivitas hormon steroid, terutama dengan aktivitas estrogenik. Hormon tersebut berperan dalam mengatur perubahan seksual selama proses perkembangan dan mengaktifkan siklus pematangan seksual pada organisme dewasa. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui kadar ER pada gonad Ikan Tawes (Puntius javanicus) di BBI Pare, Sungai Surabaya dan Kalimas Surabaya. Penelitian ini dilakukan di Sungai Surabaya dan Kalimas Surabaya yang dibandingkan dengan BBI Pare dari bulan Maret-April 2018. Metode penelitian yang digunakan yaitu dengan metode survey yang dijelaskan secara deskriptif dengan menggambarkan keadaan lokasi penelitian dengan pembuktian dari hasil analisa data ER yang diperoleh. Sampel diambil dari 3 lokasi berbeda masing-masing 3 gonad tawes jantan, 3 gonad tawes betina dan 3 sampel air yang diukur dengan metode ELISA kit untuk mendeteksi dan menghitung antigen spesifik atau antibodi dalam sampel tertentu. Parameter kualitas air yang diamati adalah suhu, pH dan oksigen terlarut. Berdasarkan hasil penelitian didapatkan hasil intensitas rata-rata kadar ER pada air dari BBI Pare sebesar 23,51 ng.mL-1, Sungai Surabaya sebesar 25,58 ng.mL-1 dan Sungai Kalimas Surabaya sebesar 20,08 ng.mL-1. Kadar ER pada gonad Ikan Tawes (Puntius javanicus) menunjukkan intensitas rata-rata kadar yang bervariasi. Pada BBI Pare, gonad jantan menunjukkan intensitas rata-rata kadar ER sebesar 16.95 ng.mL-1 sedangkan pada betina sebesar 10,54 ng.mL-1. Pada Sungai Surabaya, rata-rata kadar ER gonad ikan tawes jantan bernilai 10,66 ng.mL-1 sedangkan gonad ikan tawes betina sebesar 15,00 ng.mL- 1. Pada Sungai Kalimas Surabaya, sebesar 14.46 ng.mL-1 ditunjukkan oleh gonad tawes jantan dan 12.66 ng.mL-1 ditunjukkan oleh gonad tawes betina. Hasil pengukuran kualitas air pada Balai Benih Ikan Pare, Kediri menunjukkan kondisi suhu berkisar 28,7 – 29 oC, pH berkisar 7,0 – 7,2 dan DO berkisar 7,1 – 7,4 mg/L. Sungai Surabaya menunjukkan kondisi suhu berkisar 28,3 – 30,0 oC, pH berkisar 7,7 – 8,2 dan DO berkisar 4,1 – 4.3 mg.L-1. Sedangkan pada Sungai Kalimas Surabaya menunjukkan kondisi suhu berkisar 30,0 -31,0 oC, pH berkisar 7,5 – 8,0 dan DO sebesar 4,1 – 4,5 mg.L-1. Kadar keduanya masih dalam toleransi kehidupan organisme akuatik. Hasil penelitian dapat disimpulkan dengan Analisa ANOVA 2 faktorial menunjukkan tidak ada perbedaan nyata antara kadar ER gonad jantan dan betina (sig. 0.404 > α 0.05) namun pengambilan sampel pada lokasi berbeda menunjukkan perbedaan nyata (sig.0.038 < α 0.05). Analisa ANOVA One Way, pengambilan sampel air pada lokasi berbeda tidak menunjukkan adanya perbedaan yang signifikan (sig.0.089 < α 0.05). Informasi mengenai mekanisme ER pada lingkungan perairan dengan senyawa estrogenik belum banyak diketahui, sehingga perlu adanya penelitian lanjutan dan pengkajian yang lebih dalam terkait mekanisme dari masuknya ER ke lingkungan perairan.