Daftar Isi:
  • Pengobatan Tuberkulosis terdiri dari fase awal dan fase lanjutan. Kepatuhan pasien dalam mengkonsumsi obat berperan penting untuk keberhasilan terapi karena pengobatan ini membutuhkan jangka waktu yang panjang. Akibat dari rendahnya pengetahuan pasien mengenai penyakit dan pengobatan tuberkulosis sehingga sering terjadi kegagalan terapi karena pengetahuan pasien dapat mempengaruhi kepatuhan tersebut. Pemberian konseling oleh konselor dengan menggunakan alat bantu konseling “TBCare (Paru)” berupa aplikasi komputer yang dilengkapi gambar dan informasi mengenai penyakit dan pengobatan tuberkulosis bertujuan untuk dapat memberikan pengaruh terhadap tingkat pengetahuan pasien tuberkulosis di Kota Malang mengenai penyakit dan pengobatan tuberkulosis. Jumlah sampel pada penelitian ini yaitu sebanyak 60 sampel yang merupakan pasien TB paru kategori 1. Penelitian ini merupakan penelitian pre-eksperimental berjenis pretest posttest design degan rancangan penelitian cross sectional. Penarikan sampel puskesmas dilakukan secara non random sampling yaitu teknik purposive sampling, sementara penarikan sampel pasien tuberkulosis dilakukan secara random sampling namun tetap sesuai kriteria inklusi dan eksklusi yang ditetapkan peneliti. Hasil penelitian dilihat dari skor kuesioner sebelum dan sesudah dilakukan konseling dengan alat bantu konseling terdapat perubahan tingkat pengetahuan pasien mengenai penyakit dan pengobatan tuberkulosis. Hasil penelitian dengan analisis uji paired t-test menghasilkan nilai yang signifikan (p<0,001) mengenai pengetahuan pasien tentang penyakit dan pengobatannya, sehingga menunjukkan bahwa terdapat perbedaan skor pengetahuan sebelum dan sesudah dilakukan konseling dengan alat bantu konseling. Kesimpulan dari penelitian ini adalah penggunaan alat bantu konseling memberikan pengaruh positif terhadap tingkat pengetahuan pasien dan terdapat perubahan tingkat pengetahuan pasien setelah dilakukan konseling dengan menggunakan alat bantu konseling.