Daftar Isi:
  • Kontrasepsi Oral Kombinasi (KOK) termasuk OWA No.1 yang dapat diperoleh tanpa resep dengan didahului konseling oleh apoteker. Penggalian informasi pasien dan pemberian informasi KOK oleh petugas apotek mampu menghindari efek tidak diinginkan atau kesalahan penggunaan. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui penggalian informasi pasien dan pemberian informasi obat yang diberikan petugas apotek saat pelayanan swamedikasi KOK di beberapa apotek Kota Malang dengan metode pasien simulasi. Penelitian ini menggunakan teknik simple random sampling dengan jumlah sampel 50 petugas apotek dari 164 apotek di Kota Malang. Kriteria inklusi petugas apotek adalah petugas yang sedang bertugas yang melayani swamedikasi KOK, kriteria eksklusi adalah petugas apotek yang merekomendasi ke dokter. Pasien simulasi datang ke apotek dengan alat bantu skenario dan lembar check list yang telah diuji validitas dan reliabilitasnya. Hasil penelitian mengenai penggalian informasi pasien yang dilakukan petugas apotek menunjukkan bahwa paling banyak menggali riwayat kontrasepsi (80%), paling sedikit menggali usia, riwayat alergi dan riwayat sosial pasien (0%). Hasil penelitian mengenai pemberian informasi KOK menunjukkan bahwa informasi penting yang paling banyak disampaikan adalah waktu penggunaan (82%) dan paling sedikit efek samping (66%). Informasi tambahan yang disampaikan paling banyak cara penyimpanan (8%) dan paling sedikit cara perlakuan sisa KOK (0%). Kesimpulan yang diperoleh yaitu penggalian informasi pasien oleh petugas apotek belum sepenuhnya dilakukan dan pemberian informasi KOK oleh petugas apotek belum sepenuhnya lengkap dan tepat. Oleh karena itu perlunya upaya peningkatan kualitas pelayanan kefarmasian di apotek.