Uji Potensi Jus Daun Sirih (Piper betle L.) Sebagai Bahan Antinyamuk (repellent) Aedes aegypti
Daftar Isi:
- Nyamuk Aedes aegypti merupakan vektor dari beberapa penyakit seperti demam dengue dan demam berdarah atau DBD. Persebaran penyakit yang menempatkan nyamuk Aedes aegypti sebagai vektornya ini masih sangat luas dan banyak daerah yang tergolong masih endemis menempatkan Indonesia sebagai negara dengan kasus DBD tertinggi di Asia Tenggara, Sehingga diperlukan pencegahan penyebaran dari penyakit tersebut yang salah satunya menggunakan bahan repellent untuk nyamuk Aedes aegypti. Daun sirih yang mengandung kavikol dan eugenol yang terkandung didalam minyak atsiri dapat digunakan sebagai bahan repellent alami. Eugenol dan kavikol mengeluarkan bau khas yang terdeteksi melalui antena nyamuk. Bau ini nantinya diterjemahkan otak nyamuk sebagai sesuatu yang harus dihindari yang kemudian akan mengubah perilaku nyamuk untuk tidak hinggap. Penelitian ini menggunakan studi experimental, dilakukan pada nyamuk Aedes aegypti sejumlah 250 ekor yang dimasukkan ke 5 buah kandang, masingmasing berisi 50 ekor, yang diamati pada jam ke-0, 1, 2, 4, 6. Kandang I sebagai kontrol negatif nyamuk menggunakan larutan aquades. Kandang II sabagai kontrol positif menggunakan DEET 13%. Kandang III menggunakan larutan jus daun sirih 40%. Kandang IV menggunakan larutan jus daun sirih 45%. Kandang V menggunakan jus daun sirih 50%. Parameter yang diukur adalah jumlah nyamuk yang hinggap pada variasi waktu dalam berbagai perlakuan. Analisis data pada jam ke-4 menggunakan metode Oneway ANOVA dengan p<0,05 dan Post Hoc Tukey test. Sedangkan pada jam ke-0, 1, 2, 6 menggunakan metode Kruskal-Wallis dan Mann-Whitney. Kesimpulan penelitian ini adalah jus daun sirih memiliki potensi sebagai bahan antinyamuk (repellent) terhadap nyamuk Aedes aegypti.