Daftar Isi:
  • Staphylococcus aureus adalah salah satu penyebab infeksi yang sering terjadi pada masyarakat contohnya mastitis. Sekitar 10% wanita menderita mastitis yang berkembang menjadi abses. Daun Kemiri (Aleurites moluccana) memiliki kandungan aktif yang bermanfaat sebagai antibakteri antara lain flavonoid, tanin, saponin dan triterpenoid. Tujuan dilaksanakannya penelitian ini adalah untuk mengetahui efek antibakteri ekstrak daun kemiri terhadap pertumbuhan Staphylococcus aureus secara in vitro. Penelitian ini merupakan penelitian eksperimental laboratorik dengan menggunakan dilusi tabung untuk menentukan Kadar Hambat Minimum (KHM) dan Kadar Bunuh Minimum (KBM). Sampel yang digunakan dalam penelitian ini adalah bakteri Staphylococcus aureus yang diperoleh dari Laboratorium Mikrobiologi Universitas Brawijaya, Malang, Jawa Timur. Konsentrasi ekstrak yang digunakan dalam penelitian ini adalah 0%, 0,5%, 1%, 1,5%, 2%, 2,5%, dan 3% dengan empat kali pengulangan. Hasil uji statistik menunjukkan bahwa ekstrak etanol daun kemiri secara signifikan dapat menghambat pertumbuhan Staphylococcus aureus (ANOVA, p=0.000) dan terdapat hubungan antara peningkatan konsentrasi ekstrak etanol daun kemiri dengan penurunan jumlah pertumbuhan koloni Staphylococcus aureus (Pearson, r= -0,597). KHM ekstrak etanol daun kemiri terhadap Staphylococcus aureus adalah 2% dan nilai KBM adalah 2,5%. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa ekstrak etanol daun kemiri memiliki efek antibakteri terhadap Staphylococcus aureus secara in vitro.