Efek Antibakteri Ekstrak Etanol Daun Kejibeling (Sericocalyx Crispus L.) Terhadap Pertumbuhan Bakteri Staphylococcus Aureus Secara In Vitro
Daftar Isi:
- Staphylococcus aureus merupakan bakteri patogen yang sering menyebabkan infeksi pada manusia dalam komunitas maupun secara nosokomial. Mastitis merupakan infeksi regional pada parenkim payudara yang terjadi pada ibu pascapartum, dilaporkan 40% wanita yang mengalami mastitis disebabkan oleh infeksi Staphylococcus aureus. Alternatif terapi adalah menggunakan bahan alami sebagai bahan antibakteri, yaitu daun kejibeling (Sericocalyx crispus L.). Kandungan aktif kejibeling yang diduga bermanfaat sebagai antibakteri adalah steroid, tanin, alkaloid, saponin, flavonoid. Penelitian ini bertujuan untuk membuktikan efek ekstrak etanol daun kejibeling (Sericocalyx crispus L.) sebagai antibakteri terhadap Staphylococcus aureus. Penelitian ini merupakan penelitian eksperimental laboratorik dengan menggunakan metode difusi sumuran untuk mengetahui efek ekstrak etanol daun Kejibeling (Sericocalyx crispus L.) sebagai antibakteri terhadap bakteri Staphylococcus aureus dengan menentukan zona inhibisi yang terbentuk pada daerah sekitar lubang sumuran. Sampel yang digunakan dalam penelitian ini adalah Staphylococcus aureus yang diperoleh dari Laboratorium Mikrobiologi Fakultas Kedokteran Universitas Brawijaya, Malang. Konsentrasi ekstrak etanol daun kejibeling yang digunakan yaitu 0%, 3,125%, 6,25%, 12,5%, 25%, 50%, dan 100% dengan empat kali pengulangan. Hasil penelitian dengan metode difusi sumuran menunjukkan ekstrak etanol daun kejibeling mampu menghambat pertumbuhan bakteri Staphylococcus aureus mulai pada konsentrasi ekstrak 6,25% dengan diameter hambat 5,53mm. Hasil uji statistik ANOVA menunjukkan perubahan konsentrasi ekstrak secara signifikan mengakibatkan perubahan diameter zona hambat bakteri S. aureus (p=0,000; p < 0,05). Kesimpulan penelitian ini yaitu ekstrak etanol daun Kejibeling (Sericocalyx crispus L.) mempunyai pengaruh sebagai antibakteri terhadap Staphylococcus aureus mulai pada konsentrasi 6,25%.