Daftar Isi:
  • Penyakit osteoporosis merupakan penyakit degeneratif yang ditandai dengan penurunan kepadatan tulang yang progresif sehingga meningkatkan risiko untuk timbulnya kejadian fraktur. Penurunan kepadatan tulang bisa dideteksi dengan menggunakan pemeriksaan Bone Mineral Densitometry. Penelitian ini membandingkan antara sampel yang memliki BMD normal dengan BMD rendah untuk dilihat hubungan nilai BMD tersebut terhadap kejadian fraktur. Tulang belakang lumbal menjadi fokus pada penelitian ini dikarenakan prevalensinya tertinggi kedua di Asia Tenggara dan merupakan pemeriksaan yang sering diperiksakan di Klinik Reumatologi RSUD dr. Saiful Anwar Kota Malang. Sebanyak 119 sampel penelitian yang telah melakukan pemeriksaan Bone Mineral Densitometry dilihat dan dibandingkan nilai BMD Total Lumbal L1 - L4 nya terhadap kejadian fraktur tulang belakang lumbal menggunakan metode cross-sectional. Dalam penelitian ini sampel didominasi oleh jenis kelamin perempuan 85.7%, rata-rata usia sampel 66.49 tahun dan rata-rata BMD 0.739. Didapatkan proporsi fraktur tulang belakang lumbal pada kelompok BMD normal sebesar 5% sedangkan pada kelompok BMD rendah sebesar 2%. Dilakukan analisis data menggunakan uji pasti fisher dan ditarik suatu kesimpulan yang menunjukkan tidak ada hubungan yang bermakna (p>0.05) antara nilai BMD total lumbal dengan kejadian fraktur tulang belakang lumbal walaupun rata-rata nilai BMD pada sampel dengan fraktur lebih rendah daripada sampel yang tidak mengalami fraktur