Daftar Isi:
  • Kematian anak di dunia setiap tahunnya lebih dari sepertiga karena pengaruh masalah kurang gizi. Prosentase balita kekurangan gizi di Indonesia mengalami kenaikan dari tahun 2010 (17,9%) ke tahun 2013 (19,6%). Dari 33 kecamatan di Kabupaten Malang, prevalensi status gizi balita kurus dan sangat kurus Kecamatan Singosari mengalami peningkatan dari tahun 2014 (2,2%) ke tahun 2015 (2,59%) berdasarkan BB/TB. Banyak faktor yang mempengaruhi adanya peningkatan balita kekurangan gizi tersebut. Salah satunya adalah paritas dan lama pemberian ASI. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui adanya hubungan antara paritas dan lama pemberian ASI dengan status gizi balita usia 1-3 tahun di Kelurahan Candirenggo Kecamatan Singosari Kabupaten Malang. Penelitian ini menggunakan jenis penelitian observasional analitik dengan menggunakan pendekatan cross-sectional. Jumlah populasi sebanyak 435 balita usia 1-3 tahun dengan jumlah sampel sebanyak 81 responden di 3 RW Kelurahan Candirenggo. Sampel dipilih dengan cara purposive sampling dengan pertimbangan kriteria inklusi dan eksklusi. Uji statistik yang digunakan adalah uji Spearman. Hasil penelitian menunjukkan adanya hubungan paritas (p=0,049) dan lama pemberian ASI (p=0,000) dengan status gizi balita usia 1-3 tahun di Kelurahan Candirenggo Kecamatan Singosari Kabupaten Malang. Semakin banyak paritas maka semakin kecil nilai status gizi balita (r=-0,220) dan semakin lama waktu pemberian ASI makan semakin baik pula nilai status gizi balita (r=0,435). Pada penelitian selanjutnya dapat dilakukan penelitian tentang variabel lain seperti asupan gizi balita, pengetahuan ibu mengenai gizi balita, pola pengasuhan orangtua, dan juga jarak kelahiran.