Daftar Isi:
  • Infeksi virus hepatitis B perkembangannya dapat menyebabkan terjadinya fibrosis hati. Fibrosis hati merupakan keadaan lanjutan dari hepatitis kronis yang bersifat reversible untuk itu diagnosis fibrosis hati sangat penting diketahui lebih awal. Skor Aspartate aminotransferase-to-Platelet Ratio Index (APRI) merupakan salah satu pemeriksaan non invasif untuk menentukan derajat fibrosis hati. Progresivitas infeksi virus hepatitis B kronis dapat berlangsung lebih cepat dengan adanya penggunaan terapi obat berpotensi hepatotoksik. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui profil penggunaan obat berpotensi hepatotoksik dan derajat fibrosis hati berdasarkan skor APRI pada pasien hepatitis B kronis. Penelitian dilakukan secara observasional dengan metode deskriptif menggunakan data rekam medis secara retrospektif Januari 2014-Desember 2015. Besar sampel yang memenuhi kriteria inklusi adalah 32 orang. Hasil penelitian menunjukkan bahwa 8 orang (25%) tidak fibrosis hati, 9 orang (28,125%) fibrosis hati tidak signifikan, 4 orang (12,5%) fibrosis hati signifikan dan yang tertinggi 11 orang (34,375%) sirosis hati. Obat berpotensi hepatotoksik yang paling banyak digunakan oleh pasien adalah metoklopramid sebanyak 25 orang (30,86%) dan omeprazole sebanyak 20 orang (24,69%).