Daftar Isi:
  • Nyeri pinggang adalah kasus yang banyak dijumpai di masyarakat. Dari seluruh pasien dengan keluhan nyeri yang datang ke rumah sakit, sekitar 18% di antaranya mengeluhkan nyeri pinggang. Penelitian ini bertujuan mengetahui hubungan antara usia dan jenis kelamin dengan munculnya nyeri pinggang pada populasi masyarakat kota Malang. Penelitian observasional dengan pendekatan cross-sectional ini dilakukan dengan cara wawancara langsung menggunakan panduan kuisioner WHO-ILAR COPCORD terhadap 2067 responden yang dipilih melalui metode multistage random sampling. Analisis dilakukan pada 262 responden dengan keluhan nyeri pinggang dan 1037 responden tanpa keluhan nyeri muskuloskeletal (sebagai kontrol). Hasil penelitian menunjukkan bahwa usia berhubungan secara bermakna dengan munculnya nyeri pinggang. Secara keseluruhan, resiko paling tinggi untuk mengalami nyeri pinggang dijumpai pada responden berusia ≥ 65 tahun (versus 15-24 tahun), OR = 6.65 (95%CI = 2.98-14.85, p < 0.001). Pada laki-laki, resiko paling tinggi dijumpai pada responden berusia 55-64 tahun (versus 15-24 tahun), OR = 5.70 (95%CI = 2.08-15.62, p < 0.001). Pada perempuan, resiko paling tinggi dijumpai pada responden berusia ≥ 65 tahun (versus 15-24 tahun), OR = 10.95 (95%CI = 3.15-38.00, p < 0.001). Jenis kelamin tidak berhubungan secara bermakna dengan nyeri pinggang (p = 0.173). Kesimpulan dari penelitian ini adalah usia berhubungan dengan munculnya nyeri pinggang pada populasi masyarakat kota Malang sedangkan jenis kelamin tidak.