Daftar Isi:
  • Salmonella Typhi merupakan salah satu bakteri penyebab terjadinya demam enteric atau demam tifoid, yang bersifat sistemik dan dapat mengakibatkan kematian apabila tidak diberikan terapi dengan benar. Pada tahun 2011 demam tifoid menjadi penyakit dengan jumlah kasus rawat inap tertinggi ketiga di Indonesia. Antibiotik merupakan pengobatan yang masih menjadi pilihan untuk mengobati penyakit demam tifoid. Namun kini telah ditemukan beberapa jenis antimikroba yang sudah tidak efektif lagi dalam melawan infeksi S.Typhi. Daun mimba diketahui memiliki kandungan flavonoid, tanin dan alkaloid yang memiliki efek sebagai antimikroba. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui aktivitas antimikroba ekstrak daun mimba terhadap S.Typhi dengan metode difusi sumuran. Parameter aktivitas antimikroba yang diamati adalah terbentuknya zona inhibisi disekitar lubang sumuran. Ekstrak daun mimba yang digunakan, yaitu 0%, 5%, 10%, 20% dan 40% dengan menggunakan empat isolate S.Typhi. Rata-rata diameter zona inhibisi yang terbentuk pada konsentrasi 0%, 5%, 10%, 20%, dan 40% berturut-turut adalah 0 mm, 5,75 mm, 11 mm, 14,75 mm, dan 18,25 mm. Dari hasil analisis yang dilakukan didapatkan bahwa setiap peningkatan konsentrasi ekstrak daun mimba akan diikuti dengan penambahan diameter zona inhibisi yang terbentuk disekitar lubang sumuran (korelasi Pearson, p = 0,00). Kesimpulan yang didapatkan pada penelitian ini adalah ekstrak daun mimba (Azadirachta indica A.Juss) memiliki efek sebagai antimikroba terhadap S.Typhi secara in vitro.