Pengaruh Senam Otak Terhadap Tingkat Berpikir Kreatif Pada Anak Usia 5-6 Tahun Di Tk Brawijaya Smart School Malang
Daftar Isi:
- Pada usia 5-6 tahun merupakan periode emas dalam perkembangan berpikir kreatif. Sehingga dibutuhkan suatu metode yang tepat untuk mengembangkan potensi tersebut. Salah satu metode yang tepat untuk meningkatkan kemampuan berpikir kreatif adalah senam otak. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh senam otak terhadap tingkat berpikir kreatif pada anak usia 5-6 tahun. Desain penelitian ini adalah quasy experimental dengan pendekatan pretest posttest with control group yang memberikan perlakuan senam otak pada kelompok perlakuan sedangkan kelompok kontrol diberi senam irama yang biasa dilakukan TK tersebut. Penelitian ini melibatkan anak berusia 5-6 tahun yang berjumlah 20 responden dan terbagi menjadi dua kelompok, yakni kelompok perlakuan dan kelompok kontrol. Variabel bebas dalam penelitian ini adalah senam otak sedangkan variabel terikat adalah berpikir kreatif. Di dalam penelitian ini, pengumpulan data menggunakan lembar observasi. Analisa data menggunakan uji Wilcoxon Sign Rank dan Mann-Whitney test. Berdasarkan uji Wilcoxon Sign Rank yang bertujuan untuk melihat pengaruh variabel independen terhadap variabel dependen pada kelompok perlakuan dan kelompok kontrol diketahui bahwa didapatkan nilai P= 0,005 mengindikasikan H1 diterima pada kelompok perlakuan dan P= 0,123 mengindikasikan Ho diterima pada kelompok kontrol. Pada uji Mann-Whitney pretest diperoleh P= 0,343 mengindikasikan Ho diterima dan posttest P= 0,025 mengindikasikan H1 diterima. Ini berarti bahwa ada perbedaan antara senam irama dan senam otak terhadap tingkat berpikir kreatif pada anak usia 5-6 tahun di TK Brawijaya Smart School Malang. Disarankan kepada perawat pediatrik, guru dan orangtua agar memperkenalkan dan melatih gerakan senam otak dimulai sejak usia dini secara rutin agar memperoleh hasil yang maksimal.