Daftar Isi:
  • Fibrosis hepar merupakan kondisi dimana hepar mengalami akumulasi ECM yang berlebihan sebagai respon kerusakan hepar akut maupun kronis. Beberapa fokus terapi fibrosis hepar telah diusulkan pada rantai patogenesisnya, namun terapi tersebut masih memiliki efek samping berat dan beberapa terapi masih dinilai kurang efektif. Oleh karena itu dibutuhkan sebuah strategi terapi baru yang lebih efektif. Salah satu terapi yang sedang menjadi perhatian para peneliti adalah penggunaan Hematopoietic Stem Cells. Saccharomyces cerevisiae diketahui mengandung beta glucan. Beta glucan dapat secara langsung meningkatkan pertumbuhan dan diferensiasi dari HSCs di bone marrow dan telah teridentifikasi dapat meningkatkan mobilisasi HSCs dari bone marrow. Penelitian ini bertujuan untuk membuktikan potensi ekstrak beta glucan dari S. cerevisiae sebagai metode pengobatan yang efektif dalam proses regenerasi hepar yang mengalami fibrosis. Penelitian ini menggunakan desain eksperimen murni di laboratorium secara in vivo dengan randomized post test only controlled group design menggunakan hewan coba mencit Balb/C jantan yang diinjeksi 1 ml/kgBB CCl4 intraperitoneal. Ekstrak beta glucan diberikan peroral dengan dosis 25, 50, dan 100 mg/kgBB. Hasil pemeriksaan histopatologi jaringan hepar dengan pewarnaan HE diamati dengan mikroskop perbesaran 100x. Analisis data dilakukan secara deskriptif kualitatif. Dari hasil pemeriksaan histopatologi didapatkan bahwa pemberian CCl4 pada kelompok kontrol positif berhasil membuat kerusakan hepar yang signifikan dibanding kelompok kontrol negatif. Dan pemberian terapi ekstrak beta glucan berhasil memperbaiki histopatologi jaringan hepar secara signifikan, dibanding kelompok kontrol positif, hingga mendekati kondisi normal. Dapat disimpulkan bahwa ekstrak beta glucan dari S. cerevisiae berpotensi sebagai metode pengobatan yang efektif dalam proses regenerasi hepar yang mengalami fibrosis.