Uji Antioksidan Etosom Ekstrak Daun Jeruk Purut (Citrus hystric D.C) Sebagai Anti Penuaan Kulit Dengan Metode DPPH
Daftar Isi:
- Proses utama yang berperan dalam menyebabkan penuaan kulit dapat dibagi menjadi dua, yaitu intrinsik dan ekstrinsik. Ekstrak daun jeruk purut mengandung senyawa alkaloid, flavonoid, terpenoid, dan fenol yang memiliki aktivitas antioksidan. Etosom adalah sistem penghantaran obat yang terdiri dari fosfolipid, etanol dan air sebagai pelarut bebas. Metode yang digunakan untuk menentukan aktivitas antioksidan adalah α-diphenyl-β-picrylhydrazyl (DPPH). Formula etosom dibuat dengan tiga perbedaan konsentrasi fosfolipid soya lesitin, yaitu formula 1 sebesar 1,5%; formula 2 sebesar 2,5% dan formula 3 sebesar 3,0%. Etosom daun jeruk purut diuji organoleptik, skrining fitokimia, pH, ukuran vesikel, morfologi, nilai antioksidan dan stabilitas. Rendemen ekstrak diperoleh sebesar 9,85% dengan pelarut etanol 96% dan mengandung fenol, terpenoid, flavonoid dan alkaloid pada uji skrining fitokimia. Uji stabilitas real time dilakukan hari ke-0, ke-15, dan ke-30 pada suhu 25,0oC ± 2,0oC dengan relative humidity 60,0% ± 5,0% stabil selama penyimpanan. Uji pH etosom memenuhi spesifikasi pH kulit yaitu 4,5-6,6. Ukuran vesikel tidak sesuai spesifikasi 50-200 nm, karena memiliki ukuran formula 1 sebesar 17,086 ± 28,491 μm, formula 2 sebesar 52,872 ± 42,553 μm dan formula 3 sebesar 27,489 ± 38,634 μm. Uji antioksidan etosom ekstrak daun jeruk purut memiliki nilai IC 50 formula 1 sebesar 28,814 ± 0,431 ppm, formula 2 sebesar 32,299 ± 1,893 ppm dan formula 3 sebesar 30,234 ± 0,531 ppm. Berdasarkan hasil penelitian tersebut dapat disimpulkan bahwa ekstrak daun jeruk purut berpotensi sebagai antioksidan yang sangat kuat.