Pengaruh Ekstrak Daun Kemiri (Aleurites Moluccana) Terhadap Kadar Sgot Dan Sgpt Tikus (Rattus Norvegicus) Wistar Model Diabetes Mellitus Tipe 2
Main Author: | Putri, KhalfiAdhistiana |
---|---|
Format: | Thesis NonPeerReviewed |
Terbitan: |
, 2016
|
Subjects: | |
Online Access: |
http://repository.ub.ac.id/126280/ |
Daftar Isi:
- Diabetes mellitus tipe 2 merupakan penyakit metabolik dengan insidens tinggi di Indonesia yang dapat berpengaruh buruk pada fungsi hepar. Penggunaan obat herbal telah menjadi tren tersendiri dalam penanganan diabetes mellitus tipe 2. Penelitian ini bertujuan membuktikan bahwa ekstrak daun kemiri sebagai agen herbal mampu memperbaiki fungsi hepar pada kondisi diabetes. Studi eksperimental menggunakan post test only control group design dengan 5 kelompok perlakuan menggunakan tikus wistar jantan yaitu kelompok “normal” (n=4), kelompok “diabetes mellitus” (n=4), kelompok pemberian ekstrak dosis 100 mg/kgBB “DK.1” (n=4), kelompok pemberian ekstrak dosis 200 mg/kgBB “DK.2” (n=4), dan kelompok pemberian ekstrak dosis 400 mg/kgBB “DK.3” (n=4). Variabel yang akan diukur adalah kadar SGOT dan SGPT menggunakan spektrofotometer. Hasil penelitian menunjukkan bahwa penurunan kadar SGOT dan SGPT antara kelompok tikus yang diberi ekstrak daun kemiri dengan kelompok yang tidak diberi ekstrak daun kemiri berbeda secara bermakna (Anova, p<0,001 untuk SGOT dan SGPT). Terbukti adanya hubungan korelasi yang kuat dan signifikan antara pemberian ekstrak daun kemiri terhadap penurunan kadar SGOT dan SGPT (uji pearson, r= -0,813; p=0,000 (SGPT), r= -0,625; p= 0,006 (SGOT)). Kesimpulan dari penelitian ini adalah kadar SGOT dan SGPT pada kondisi diabetes mellitus dapat diturunkan oleh ekstrak daun kemiri.