Hubungan Pola Konsumsi Jajanan Terhadap Status Gizi Balita Di Kecamatan Sukun Kota Malang
Main Author: | Muwakhidah, IndahIzza |
---|---|
Format: | Thesis NonPeerReviewed |
Terbitan: |
, 2016
|
Subjects: | |
Online Access: |
http://repository.ub.ac.id/126217/ |
Daftar Isi:
- Status gizi balita salah satunya dipengaruhi oleh asupan zat gizinya. Asupan zat gizi balita berasal dari asupan makanan utama maupun dari makanan jajanan yang sering dikonsumsi. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui hubungan antara pola konsumsi jajanan dengan status gizi balita di Kecamatan Sukun Kota Malang. Desain penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif observasi cross sectional study. Jumlah sampel dalam penelitian ini adalah 83 responden di wilayah Kecamatan Sukun Kota Malang yang dilakukan selama ± 3 minggu. Analisis data menggunakan uji statistik Korelasi Spearman untuk membuktikan hubungan pola konsumsi jajanan dengan status gizi balita. Hasil penelitian menunjukkan bahwa sebagian besar responden (±75%) memiliki status gizi baik. Jenis makanan jajanan yang sering dikonsumsi oleh balita adalah snack sebesar 93,9% (78 responden). Frekuensi konsumsi jajanan balita paling banyak adalah 1-3x per hari sebesar 61,4% (51 responden). Jumlah asupan energy jajanan rata-rata pada balita usia 2-3 tahun adalah 224,3 kkal dan balita usia 3-5 tahun sebesar 276,2 kkal. Berdasarkan hasil uji statistik dengan uji korelasi Spearman menyatakan bahwa terdapat hubungan antara frekuensi jajanan balita dengan jumlah asupan energi jajanan dengan nilai signifikansi p =0,000 (p<0,05). Selain itu analisis terhadap hubungan jumlah konsumsi energi jajanan dengan jumlah konsumsi energi yang dikonsumsi juga menunjukkan hubungan yang bermakna dengan nilai signifikansi p = 0,049 (p<0,05). Sedangkan analisis hubungan konsumsi energi jajanan terhadap status gizi berdasarkan indikator BB/TB menunjukkan tidak ada hubungan yang bermakna dengan nilai signifikansi p = 0,851 (p>0,05). Sehingga dapat disimpulkan bahwa pada penelitian ini tidak ada hubungan yang bermakna antara konsumsi energi jajanan dengan status gizi.