Hubungan Intake Karbohidrat Dan Serat Terhadap Kadar Glukosa Darah Pasien Diabetes Mellitus Tipe 2 Di Rsud Dr. M. Soewandhie Surabaya
Main Author: | Chotijah, IkaDewi |
---|---|
Format: | Thesis NonPeerReviewed |
Terbitan: |
, 2016
|
Subjects: | |
Online Access: |
http://repository.ub.ac.id/126210/ |
Daftar Isi:
- Diabetes Melitus merupakan penyakit metabolik yang tidak dapat disembuhkan ditandai dengan tingginya kadar glukosa darah akibat kerusakan pada sekresi insulin, kerja insulin atau keduanya. Tingginya prevalensi DM disebabkan berbagai faktor antara lain pola makan. Jumlah intake karbohidrat dan serat dapat mempengaruhi kadar glukosa darah. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan intake karbohidrat dan serat terhadap kadar glukosa darah pasien DM di RSUD Dr. M. Soewandhie Surabaya. Metode penelitian adalah observasional dengan desain cross sectional pada pasien rawat jalan Poli Penyakit Dalam di RSUD Dr. Soewandhie. Data intake karbohidrat menggunakan food record selama 3 hari dan data intake serat menggunakan SQ-FFQ. Sampel penelitian ini semua pasien DM rawat jalan di Poli Penyakit Dalam RSUD Dr. M Soewandhie Surabaya sebanyak 38 orang. Hasil penelitian menunjukkan bahwa 81,6% responden memiliki intake karbohidrat tidak sesuai anjuran dan 89,5% responden memiliki intake serat tidak sesuai anjuran. Hasil uji statistik menggunakan fisher’s exact test pada intake karbohidrat dan serat terhadap GDP didapatkan nilai masing-masing p = 0.147 dan 0.387 (p>0.05) dan intake KH dan serat terhadap GD2JPP memiliki nilai masing-masing p = 0.672 dan 1.000 (p>0.05). Kesimpulan penelitian ini adalah tidak ada hubungan antara intake karbohidrat dan serat terhadap kadar GDP dan GD2JPP.