Perbedaan Kandungan Fe Dan Vitamin C Sirup Tanaman Kalakai (Stenochlaena Palustris (Burm.F) Bedd) Dengan Sirup Komersial

Main Author: Ratna
Format: Thesis NonPeerReviewed
Terbitan: , 2016
Subjects:
Online Access: http://repository.ub.ac.id/126143/
Daftar Isi:
  • Kalakai merupakan tanaman tradisional khas Kalimantan Selatan yang memiliki sebaran yang sangat banyak dan belum banyak dimanfaatkan. Salah satu cara pemanfaatan Kalakai adalah dengan mengolahnya menjadi sirup. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui perbedaan kandungan Fe dan Vitamin C pada sirup tanaman Kalakai dengan sirup komersial. Penelitian ini bersifat studi eksperimental menggunakan rancangan acak lengkap dengan lima perlakuan yaitu Sirup komersial, sirup Kalakai 50%, sirup Kalakai 75%, sirup Kalakai 100%, dan sirup Kalakai 125%. Data dianalisis dengan menggunakan uji Kruskal Wallis kemudian dilanjutkan dengan uji Post Hoc Mann Whitney. Hasil penelitian menunjukkan bahwa terdapat perbedaan antara kandungan Fe dan vitamin C sirup Kalakai dengan sirup komersial (Kruskal Wallis = p < 0,05). Berdasarkan uji Mann Whitney tidak terdapat perbedaan kandungan Fe pada perlakuan sirup Kalakai 75% dengan sirup Kalakai 125% dan sirup Kalakai 100% dengan sirup Kalakai 125% (p > 0,05). Berdasarkan uji Mann Whitney terdapat perbedaan kandungan vitamin C antara kelompok perlakuan (p < 0,05). Rata – rata kandungan Fe pada sirup komersial adalah 0,006 mg. Sedangkan rata – rata kandungan Fe pada sirup Kalakai 50%, 75%, 100%, dan 125% secara berurut adalah 0,197 mg, 1,424 mg, 3,221 mg, dan 2,864 mg. Rata – rata kandungan vitamin C pada sirup komersial adalah 29,120 mg. Sedangkan rata – rata kandungan vitamin C pada sirup Kalakai 50%, 75%, 100%, dan 125% secara berurut adalah 40,600 mg, 65,240 mg, 78,120 mg, dan 91,280 mg. Berdasarkan hasil penelitian ini, disarankan agar melakukan uji organoleptik untuk mengetahui daya terima sirup tanaman Kalakai.