Hubungan Antara Bone Mineral Density (Bmd) Dengan Patah Tulang Panggul Pada Pasien Di Klinik Reumatologi Rsud Dr. Saiful Anwar Malang
Daftar Isi:
- Patah tulang akibat osteoporosis memiliki angka kejadian yang cukup tinggi yakni 8,9 juta kejadian setiap tahunnya. Angka kejadian patah tulang tertinggi diseluruh dunia adalah patah tulang panggul dengan jumlah mencapai 1.672.000 kejadian. Patah tulang panggul memiliki dampak yang paling serius dari semua patah tulang. Sebagian besar patah tulang panggul memerlukan rawat inap dan pembedahan. Peningkatan resiko patah tulang sering dikaitkan dengan penurunan Bone Mineral Density atau Densitas Mineral Tulang karena memiliki spesifisitas yang tinggi dalam menghitung nilai batas mineral tulang yang dijadikan dasar intervensi pada individu beresiko tinggi sebelum terjadinya patah tulang. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis hubungan antara BMD dengan angka kejadian fraktur tulang panggul pada pasien osteoporosis RSSA Kota Malang. Penelitian ini menggunakan alat-alat bone mass densitometry untuk mendapatkan nilai BMD, pencatatan data dan alat untuk mengolah data. Penelitian ini menggunakan desain penelitian observasional analitik dengan pendekatan cross sectional. Total sampel sebanyak 118 orang. Data dianalisis dengan uji Independen T-test dan uji Fisher Exact Test untuk mengetahui hubungan dari variabel. Hasil analisis statistik alpha 5% menunjukkan hubungan tidak signifikan antara Bone Mineral Density (BMD) dengan kejadian fraktur panggul pada pasien di Klinik Reumatologi RSUD dr. Saiful Anwar Kota Malang.