Hubungan Tingkat Kepatuhan Terapi dengan Kualitas Hidup pada Pasien Diabetes Melitus Tipe II di Poliklinik Penyakit Dalam Rumah Sakit Dr.Soepraoen Malang
Daftar Isi:
- Diabetes melitus merupakan penyakti metabolik kronik yang membutuhkan perawatan jangka panjang dan pengobatan medis berkelanjutan. Diabetes melitus akan mempengaruhi seumur hidup penderita, dimana hal tersebut dapat mempengaruhi kualitas hidup pasien bila tidak mendapakan perawatan dengan baik. Perawatan paling baik yang dapat dilakukan adalah dengan patuh terhadap terapi (menjaga keseimbangan glukosa darah, diet, olahraga, dll). Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui hubungan tingkat kepatuhan terapi dengan kualitas hidup pasien. Desain penelitian ini menggunakan teknik deskriptif korelasional dengan menggunakan pendekatan cross sectional. Sampel dalam penelitian ini adalah pasien diabetes melitus tipe 2 yang menjalani rawat jalan di poliklinik penyakit dalam rumah sakit Dr.Soepraoen Malang, dengan total 100 responden dengan teknik pengambilan sampel menggunakan purposive sampling. Dalam penelitian ini terdapat dua variabel yang diukur yaitu tingkat kepatuhan terapi pasien dan kualitas hidup pasien. Pengambilan data penelitian menggunakan kuesioner Self Care Inventory-Revised (SCI-R) untuk mengukur tingkat kepatuhan terapi dan Diabetes Quality of Life (DQOL) untuk mengukur kualitas hidup pasien. Hasil penelitian menunjukkan sebagian besar (69%) tingkat kepatuhan terapi pasien berada pada rentang sedang, dan sebagian besar (67%) kualitas hidup pasien berada pada rentang sedang. Analisis menggunakan Rank Spearman pada tahap signifikansi (a = 0,005) didapatkan p-value sebesar 0,505 > 0,005 yang artinya tidak terdapat hubungan yang signifikan antara tingkat kepatuhan pasien mengikuti terapi dengan kualitas hidup pasien, hal tersebut dapat disebabkan oleh berbagai hal seperti hubungan sosial, spiritual, dan kekhawatiran pasien akan penyakitnya.