Hubungan Harga Diri Dengan Perilaku Merokok Pada Remaja Laki-Laki Di Smk Pgri 1 Kediri
Daftar Isi:
- Remaja adalah masa dimana terjadi perkembangan fisik dan psikologis yang pesat, yaitu masa ketika remaja sedang mencari jati diri. Hal inilah melatarbelakangi remaja untuk mulai merokok. Remaja seringkali beranggapan perilaku merokok sebagai identitas diri untuk meningkatkan harga diri, yaitu memberikan kesan tidak kolot, dewasa, gagah, dan berani. Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif korelative dengan metode Cross sectional. Pengumpulan data dilakukan dengan kuesioner. Jumlah responden sebanyak 148 dengan teknik purposive sampling. Data yang diperoleh diolah dengan statistik dengan menggunakan uji Spearman Rank. Berdasarkan hasil analisa diperoleh bahwa dari 148 responden penelitian, rata-rata usia remaja laki-laki yang merokok di SMK PGRI 1 Kediri yaitu 16 tahun. Hasil penelitian menunjukkan 47,3% memiliki harga diri tinggi, 26,3% memiliki harga diri sedang, dan 26,3% memiliki harga diri rendah. Sedangkan untuk perilaku merokok diperoleh sebanyak 44,6% memiliki perilaku merokok ringan, 29,7% memiliki perilaku merokok sedang dan 25,7% memiliki perilaku merokok berat. Ada hubungan antara harga diri dengan perilaku merokok pada remaja laki-laki (p value < 0,05). Saran dari penelitian ini diharapkan petugas kesehatan meningkatkan peran dalam penyuluhan kesehatan terkait bahaya merokok. Selain itu, pihak sekolah disarankan untuk memberikan aktivitas positif melalui kegiatan ekstrakulikuler di sekolah secara rutin agar dapat mempengaruhi harga diri remaja.