Daftar Isi:
  • Penyakit gagal ginjal kronis merupakan sebuah penyakit yang memerlukan managemen perawatan dan pengobatan jangka panjang. Hal tersebut membawa perubahan pada kehidupan pasien sehingga diperlukan adanya penerimaan diri terhadap kondisinya. Dukungan keluarga merupakan salahsatu faktor yang mempengaruhi penerimaan diri. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan dukungan keluarga dengan tingkat penerimaan diri pasien gagal ginjal kronis yang menjalani terapi hemodialisis. Studi ini menggunakan observasional analitik dengan menggunakan pendekatan cross sectional. Sampel penelitian ini adalah pasien yang menjalani terapi hemodialisis di Rumah Sakit Tk. II dr. Soepraoen Malang dengan total responden 67 responden dengan teknik pengambilan sampel menggunakan purposive sampling. Pengambilan data penelitian menggunakan kuesioner dukungan keluarga dan tingkat penerimaan diri yang dimodifikasi oleh peneliti berdasarkan teori. Hasil penelitian menunjukkan sebanyak 37 responden (55,2%) menerima dukungan keluarga cukup dan sebanyak 32 responden (47,8%) memiliki tingkat penerimaan diri sedang. Uji analisis menggunakan Rank Spearman dengan signifikansi (a=0,05) dan didapatkan p-value sebesar 0,002 < 0,05 yang artinya terdapat hubungan yang signifikan antara variabel dukungan keluarga dan tingkat penerimaan diri. Besar korelasi 0,368 yang berarti korelasi bernilai positif dengan keeratan lemah. Berdasarkan hasil penelitian disarankan agar memodifikasi kembali kuesioner penerimaan diri.