Hubungan Tingkat Pengetahuan Tentang Autisme Dengan Mekanisme Koping Keluarga Pada Anak Autisme Di Sdlb Autis Laboratorium Um
Daftar Isi:
- Autisme keadaan seorang anak, hanya peduli pada dirinya sendiri baik cara berpikir maupun berperilaku. Keluarga dituntut untuk selalu mendampingi, sehingga menimbulkan stress. Stress teratasi jika mekanisme koping yang dipilih tepat. Pengetahuan mempengaruhi koping. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan tingkat pengetahuan keluarga tentang autisme dengan mekanisme koping keluarga pada anak autisme di SDLB Autis Laboratorium UM. Desain penelitian yang digunakan yaitu analitik observasional dengan pendekatan cross sectional. Sampel dipilih menggunakan teknik total sampling, dengan jumlah sampel sebanyak 22 responden. Variabel independen yaitu tingkat pengetahuan dan variabel dependen yaitu mekanisme koping diukur dengan menggunakan kuesioner kemudian diinterpretasikan dalam bentuk tabel dan diagram pie. Hasil penelitian ini menunjukkan mayoritas 14 (64%) keluarga memilik tingkat pengetahuan tinggi mengenai autisme, minoritas 3 (13%) memiliki tingkat pengetahuan rendah mengenai autisme, 5 (23%) orangtua memiliki tingkat pengetahuan sedang mengenai autisme. Mekanisme koping, mayoritas 19 (86%) keluarga memiliki mekanisme koping yang adaptif pada anak autisme, dan minoritas 3 (14%) memiliki mekanisme koping yang maladaptif pada anak autis. Hasil uji statistik Spearman diperoleh nilai p value 0,003 < alpha 0,05 dan nilai koefisien korelasi yaitu positif 0,599. yang berarti Ho di tolak dan ada hubungan yang bermakna antara tingkat pengetahuan tentang autisme dengan mekanisme koping keluarga pada anak autisme di SDLB autis laboratorium UM. Ini berarti semakin tinggi pengetahuan seseorang mengenai autism maka semakin adaptif pula mekanisme koping yang dimiliki.