Hubungan Persepsi Ibu Terhadap Kegawatan Diare Dengan Tatalaksana Diare Pada Anak Balita Yang Dilakukan Di Rumah Di Wilayah Puskesmas Pesantren 1 Kota Kediri
Daftar Isi:
- Diare adalah kondisi defekasi tidak biasa yaitu lebih dari tiga kali sehari, dengan atau tanpa darah dalam tinja. Hal ini dipengaruhi persepsi ibu terhadap kegawatan dan tatalaksana yang dilakukan ibu pada anak diare. Apabila tidak mendapatkan penanganan cepat dan tepat maka menimbulkan dehidrasi. Tujuan penelitian ini menganalisa hubungan persepsi ibu terhadap kegawatan diare dengan tatalaksana diare pada anak balita. Desain penelitian menggunakan deskriptif analitik korelasional dengan pendekatan metode cross sectional. Pengambilan sampel menggunakan nonprobability sampling dengan metode purposive sampling. Jumlah sampel 84 orang. Hasilnya, ketepatan persepsi ibu terhadap kegawatan diare 77 orang (91,67%) tepat dan tatalaksana diare yang dilakukan dirumah 79 orang (94,05%) baik. Analisa data dengan uji korelasi rank spearman. Hasil menunjukkan adanya hubungan bermakna antara persepsi ibu terhadap kegawatan diare dengan tatalaksana diare pada anak balita dengan nilai p = 0,000 < 0,05. Kesimpulan penelitian ini ada hubungan persepsi ibu terhadap kegawatan diare dengan tatalaksana diare pada anak balita yang dilakukan dirumah diwilayah Puskesmas Pesantren 1 Kota Kediri. Saran perlu sosialisasi pada ibu yang memiliki anak balita mengenai informasi penyakit diare dan tanda khas kegawatan diare seperti anak rewel, suhu meningkat, tinja cair, anus lecet, muntah, kehausan, tidak minum, mata ubun-ubun cekung, mulut kering. Sehingga, ibu memahami tanda kegawatan diare dan dapat melakukan tatalaksana diare dengan benar untuk megurangi terjadinya dehidrasi.