Daftar Isi:
  • Masalah-masalah ditimbulkan oleh para remaja berkaitan dengan kejadian Crime Index atau kejahatan yang meresahkan masyarakat . Dari catatan kasus terdapat 18.677 kasus pada tahun 2010 menjadi 19.011 kasus pada tahun 2011(Winanti, 2011). Terdapat faktor-faktor resiko yang mempengaruhi perilaku remaja. Faktor-faktor resiko yang disebutkan ternyata bukan terletak pada kecerdasan otak, tetapi pada karakter, yaitu kemampuan bekerja sama, kemampuan bergaul, rasa empati, dan kemampuan berkomunikasi. Salah satu faktor adalah kemampuan berkomunikasi dimana komunikasi yang sering dilakukan oleh remaja adalah komunikasi dengan orang tua. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan dari pola komunikasi orang tua dengan kecerdasan emosional remaja. Studi ini menggunakan metode pendekatan cross sectional dan teknik pengambilan data stratified random sampling, sampel dipilih secara acak sebanyak 174 responden. Dari hasil penelitian 70,7% siswa dengan orang tua yang menerapkan pola komunikasi fungsional. 54% siswa diidentifikasi memiliki kecerdasan emosional sedang. Variabel diukur menggunakan kuesioner pola komunikasi dan kecerdasan emosional. Analisis data dilakukan dengan menggunkan SPSS dan uji hipotesis menggunakan Rank-Spearman. Hasil uji Spearman yaitu terdapat hubungan yang signifikan dimana p-value=0,000 (a<0.05). Besar korelasi (r) antara variabel 1 dan 2 adalah 0,351 yang berarti memiliki hubungan dan menunjukkan kekuatan korelasi rendah atau lemah. Kesimpulan dari hasil penelitian bahwa terdapat hubungan yang signifikan antara variabel pola komunikasi dan variabel kecerdasan emosional. Berdasarkan hasil penelitian ini, dapat disarankan agar diadakan aktifitas bersama antara orang tua dan anak, seperti dalam kegiatan penyuluhan, seminar, konsultasi bersama petugas kesehatan sekolah dan guru bimbingan konseling dalam membahas pola komunikasi dan dampaknya dalam kecerdasan emosional.