Daftar Isi:
  • Diabetes Mellitus merupakan gangguan metabolisme yang ditandai hiperglikemi karena gangguan insulin. Kondisi ini memicu terjadinya gangguan penyembuhan luka salah satunya epitelisasi akibat penurunan faktor pertumbuhan. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh ekstrak jamur tiram (Pleurotus Ostreatus) yaitu beta glukan terhadap ketebalan epitel dalam penyembuhan luka tikus model hiperglikemi. Dua puluh empat tikus dengan berat badan 200-250g dibagi menjadi 6 kelompok. Tikus dibuat luka eksisi dipunggung. Terdapat kelompok kontrol [terdiri dari K1: kontrol negatif (NS), K2: kontrol positif (STZ 45mg/kgBB i.p.+NS), K3: (STZ+NS+Metformin 63mg/kgBB)] dan kelompok perlakuan [terdiri dari P1: (STZ+Oral JT 200mg/kgBB+NS), P2: (STZ+Topikal JT 20%), and P3: (STZ+Oral JT 200mg/kgBB+Topikal JT 20%)]. Kelompok kontrol dan perlakuan dirawat selama 14 hari. Pada akhir penelitian, ketebalan epitel di observasi menggunakan pemeriksaan histopatologi. Kandungan beta glukan pada jamur tiram mampu meningkatkan ketebalan epitel pada kelompok perlakuan (P1, P2, P3) secara signifikan (p<0,05) dibandingkan dengan kelompok kontrol (K2 dan K3). Kesimpulannya, ekstrak jamur tiram oral dan topikal mempercepat proses penyembuhan luka kronis dibandingkan perlakuan lain.