Pengaruh Variasi Diameter Lubang dan Bentuk Permukaan pada Elektroda Terhadap Produksi Gas Brown Tipe Dry Cell
Daftar Isi:
- Gas Brown merupakan salah energi alternatif yang didapat dimanfaatkan dan didapat melalui proses elektrolisis air. Elektrolisis air adalah peristiwa penguraian senyawa air (H2O) menjadi oksigen (O2) dan gas hidrogen (H2) dengan menggunakan arus listrik yang dialirkan pada elektroda. Alat yang digunakan untuk memproduksi Brown’s gas dengan cara melakukan proses elektrolisis air disebut Generator HHO. Terdapat 2 jenis tipe generator HHO yaitu wet cell dan dry cell. Salah Satu faktor cepat atau tidaknya reaksi kimia adalah luas kontak antara molekul yang akan bereaksi. Oleh karena itu penelitian ini menggunakan Generator HHO tipe dry cell dengan diameter lubang elektroda 5 mm 8 mm, 10 mm, dan 12 mm serta terdapat variasi bentuk yakni persegi, lingkaran, silang dan tanpa bentuk (polos) . Tebal celah elektroda yang digunakan adalah 1.5mm kecuali pada bagian elektroda dan pelat netral menggunakan 3 mm. Arus listrik yang digunakan adalah DC 10 A, volume air pada larutan elektrolit sebesar 2,5 liter, dan persentase fraksi massa katalis NaOH sebesar 1,77% atau 45 gram. Hasil penelitian ini adalah produktivitas brown’s gas tertinggi terdapat ada pada lubang elektroda diameter 8 mm dengan bentuk silang dan persegi mencapai 0.0200 l/s. Sementara produksi gas HHO terendah ada pada elektroda polos diameter 12 mm yang hanya mampu produksi sebesar 0.0187 l/s. .Efisiensi Generator HHO tertinggi terdapat pada elektroda polos dengan diameter lubang 10 mm yakni mencapai 73,796 % . Sementara efisiensi terendah ada pada bentuk silang dengan diameter lubang 5 mm sebesar 67,82 %.