Daftar Isi:
  • Pewarna kurkumin dari hasil ekstraksi kunyit (curcuma longa linn) memiliki absorbansi yang baik pada panjang gelombang cahaya tampak, yaitu ± 400-580 nm. Pewarna klorofil dari hasil ekstraksi daun bayam memiliki absorbansi pada panjang gelombang tampak biru, yaitu ± 400-500 nm dan tampak merah, yaitu ± 600-700 nm. Klorofil sedikit menyerap pada panjang gelombang tampak hijau didaerah ± 500-600 nm. Tujuan pada penelitian ini adalah menghasilkan pewarna alami hasil dari pencampuran kurkumin dan klorofil, sehingga mampu memperlebar daerah absorbansi pada panjang gelombang cahaya tampak, yaitu 400-750 nm, Dengan daerah absorbansi yang lebih lebar, maka nilai efisiensi listrik yang dihasilkan akan meningkat. Dalam penelitian ini menggunakan variasi perbandingan volume campuran kurkumin/klorofil, yaitu 100%/0%, 25%/75%, 50%/50%, 75%/25%, dan 0%/100%. Pengujian pada penelitian ini adalah karakterisasi absorbansi pewarna menggunakan alat spektrofotometer UV-Vis, Karakterisasi Energi bandgap menggunakan alat cyclic voltammetry, dan karakterisasi arus dan tegangan (I-V) menggunakan alat solar simulator. Hasil pada penelitian ini adalah pada pencampuran kurkumin-klorofil memiliki absorbansi cahaya, energi bandgap dan efisiensi yang lebih baik dari pada pewarna tunggal. Campuran pewarna mampu meningkatkan nilai efisiensi DSSC sebesar 2-3 kali jika dibandingkan pewarna tunggal. Nilai efisiensi pada dye sensitized solar cell dari rendah ke tinggi adalah klorofil 100% (0,056%), kurkumin 100% (0,08%), kurkumin 75%/klorofil 25% (0,155%),kurkumin 50%/klorofil 50% (0,232%), dan kurkumin 25%/klorofil 75% (0,261%).