Daftar Isi:
  • Jumlah prevalensi penderita henti jantung di Indonesia tiap tahunnya belum didapatkan data yang jelas, namun diperkirakan sekitar 10.000 penderita per tahun. Prevalensi kejadian henti jantung diluar rumah sakit (OHCA) menurut AHA (2015) yaitu sebanyak 326.000 per tahun. Masyarakat sebagai bystander CPR berperan untuk melakukan CPR sebagai penanganan dasar pasien OHCA. Pemberian CPR oleh bystander dapat meningkatkan kelangsungan hidup 2-3 kali lebih tinggi dibandingkan dengan pasien yang tidak mendapatkan CPR. Edukasi CPR terhadap masyarakat awam termasuk usia sekolah menjadi sangat penting karena insiden OHCA yang tinggi dan angka kelangsungan hidup yang sangat rendah. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh bermain puzzle terhadap tingkat pengetahuan cardiopulmonary resuscitation (CPR). Studi ini menggunakan true experimental dengan pendekatan randomized control group pretest-posttest design. Sampel dipilih dengan simple random sampling yang dibagi menjadi 2 kelompok yaitu kelompok intervensi dan kelompok kontrol dengan total 50 responden. Variabel diukur menggunakan kuesioner tingkat pengetahuan tentang CPR. Analisis data dilakukan dengan menggunkan SPSS dan uji hipotesis menggunkan Wilcoxon dan Mann-whitney. Hasil uji Wilcoxon yaitu terdapat pengaruh yang signifikan dimana p-value=0,000 (a<0.05) dan hasil uji mann-whitney p-value saat pretest yaitu 0.359>0.05 dan saat posttest adalah 0.351>0.05. Kesimpulan dari hasil penelitian bahwa terdapat perbedaan yang signifikan antara pretest dan posttest menggunakan metode bermain puzzle dan metode seminar tetapi tidak ada perbedaan yang signifikan antara metode bermain puzzle dan metode seminar. Berdasarkan hasil penelitian ini, disarankan agar dapat meminimalkan faktor perancu dengan mengkondisikan kelas secara kondusif pada kedua kelompok.