Evaluasi Penampilan Untuk Menentukan Genotip Unggul Dan Penyusunan Deskripsi Karakter Genotip Jarak Kepyar (Ricinus Communis L.)
Main Author: | Rarasati, Maharani Gadis |
---|---|
Format: | Thesis NonPeerReviewed Book |
Bahasa: | eng |
Terbitan: |
, 2018
|
Subjects: | |
Online Access: |
http://repository.ub.ac.id/12597/1/MAHARANI%20GADIS%20RARASATI.pdf http://repository.ub.ac.id/12597/ |
Daftar Isi:
- Jarak kepyar (Ricinus communis L.) merupakan komoditas industri yang memiliki nilai ekonomi tinggi. Saat ini tanaman jarak kepyar yang sesuai untuk dibudidayakan dalam bidang industri masih sangat terbatas. Di Indonesia hanya terdapat tiga varietas unggul nasional untuk tanaman jarak kepyar yaitu Asembagus 81, Asembagus 60, dan Asembagus 22. Untuk mengantisipasi belum tersedianya varietas unggul, bahan tanaman yang baik dapat diperoleh dari seleksi terhadap populasi tanaman jarak kepyar yang ada atau kumpulan populasi hasil eksplorasi dari berbagai ekosistem. Perakitan varietas unggul yang baru, unik, stabil dan seragam memerlukan genotip-genotip unggul sebagai penyusunnya, sedangkan untuk mendapatkan genotip unggul perlu melakukan evaluasi penampilan dan penyusunan deskripsi tanaman jarak kepyar dari beberapa genotip yang telah terkumpul. Salah satu upaya yang dapat dilakukan untuk mendapatkan benih yang berproduksi tinggi adalah dengan cara pembentukan tanaman poliploid. Dalam rangka mendukung pengembangan jarak kepyar, saat ini sudah dikembangkan hingga generasi ke 5 yang diberi kode CT4 (Colchicine Treatment- 4). Setiap individu tanaman jarak kepyar CT4 kemudian dikarakterisasi untuk mengetahui informasi yang terkandung dalam setiap genotip, berupa sifat-sifat penting yang bernilai ekonomis atau yang merupakan penciri dari varietas yang bersangkutan. Informasi karakter setiap individu, berguna untuk mengetahui apakah dalam genotip tersebut telah terjadi keseragaman atau masih beragam. Adapun tujuan dari penelitian ini adalah mengevaluasi karakteristik morfologi dan agronomi pada tanaman jarak kepyar generasiCT4, memperoleh genotip potensial yang berdaya hasil tinggi dan menyusun deskripsi genotip-genotip potensial tanaman jarak kepyar generasi CT4. Hipotesis dari penelitian ini adalah terdapat karakteristik morfologi dan agronomi yang beragam pada tanaman jarak kepyar generasi CT4, terdapat genotip tanaman jarak kepyar generasi CT4 hasil potensial yang dapat dikembangkan sebagai genotip potensial. Pelaksanaan penelitian dilakukan selama 5 bulan terhitung dari bulan April 2017–September 2017 di Kepuharjo, Kota Malang dengan keadaan geogafis lahan penelitian terletak di ketinggian 491 mdpl. Bahan yang digunakan dalam penelitian ini adalah 25 genotip potensial jarak kepyar (Ricinus communis L.) generasi ke 5 yang diberi kode CT4, pupuk kompos dan pupuk NPK. Alat yang digunakan yaitu alat budidaya, alat ukur, panduan descriptor dari UPOV dan Descriptor, Uniformity and Stability Castor (Ricinus communis L.) (2016). Penelitian ini menggunaan rancangan acak kelompok (RAK) dengan 2 (dua) kali pengulangan. Pada setiap blok terdiri dari 25 genotip tanaman jarak kepyar (Ricinus communis L.) dan setiap plot terdiri dari 8 tanaman dengan jarak antar tanaman 90 cm x 50 cm. Karakter yang diamati berupa 34 karakter agronomi dan 39 karakter morfologi. Data yang didapatkan berupa data morfologi dan agronomi disusun dalam bentuk deskripsi tanaman. Data agronomi dinyatakan dalam nilai rentang sesuai hasil pengamatan setelah itu dilanjutkan dengan uji gugus Scott iii iii Knott, sedangkan data morfologi dinyatakan sesuai hasil pengamatan visual yang dibandingkan dengan panduan deskripsi tanaman. Hasil analisis varian menunjukkan perbedaan nyata pada 7 karakter agronomi yaitu jumlah biji tandan utama, bobot biji per tanaman, panjang ruas, bobot tandan utama, bobot buah per tanaman, bobot tandan sekunder dan tersier dan bobot biji tandan sekunder dan tersier. Pada tiga puluh sembilan karakter morfologi yang diamati ditemukan keragaman karakter pada 25 genotip tanaman jarak kepyar. Genotip potensial yang dapat dikembangkan berdasarkan bobot buah/tanaman dan bobot biji/tanaman yang memiliki nilai lebih tinggi dibandingkan dengan yang lainnya adalah C856(CT4)-5[(M)], C864(CT4)-6[(T0 E)], dan C864(CT4)-9[(2)].