Daftar Isi:
  • Komunikasi dokter-pasien memiliki pengaruh terhadap persepsi seorang pasien. Permasalahan paling banyak yang diadukan masyarakat terhadap pelayanan kesehatan ke Majelis Kehormatan Disiplin Kedokteran Indonesia (MKDKI) terutama berhubungan dengan masalah komunikasi. Sementara itu, persepsi sangat dipengaruhi oleh karakteristik pribadi yang ada dalam diri seseorang. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan antara jenis kelamin dan usia dengan persepsi pasien terhadap komunikasi dokter di Puskesmas Pakisaji Kabupaten Malang. Alat ukur yang digunakan adalah CARE measure questionnaire yang memiliki hasil uji reliabilitas alpha cronbach sebesar 0,95. Kuesioner tersebut memaparkan sepuluh sikap dalam berkomunikasi dengan pasien dan dilengkapi dengan likert chart. Pengambilan sampel pada penelitian ini dilakukan dengan teknik purposive sampling. Sampel berjumlah 334 responden yang merupakan pasien Puskesmas Pakisaji yang ada di wilayah kabupaten Malang. Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif analitik komparatif dengan pendekatan cross-sectional. Data yang didapat dianalis dengan menggunakan uji statistik Mann Whitney. Secara umum persepsi pasien terhadap komunikasi yang dilakukan oleh dokter sudah baik dengan nilai rata-rata 4,079. Skor rata-rata tertinggi dari penelitian ini adalah aspek listening dengan rata-rata sebesar 4,1228. Namun, skor rata-rata terendah pada penelitian ini adalah aspek empathy atau understand dan aspek positive dengan skor rata-rata sama sebesar 4,0240. Persepsi pasien terhadap komunikasi dokter yang dibedakan menurut jenis kelamin memiliki p-value sebesar 0,808 (p>0,05). Sedangkan, persepsi pasien terhadap komunikasi dokter berdasarkan usia memiliki p-value sebesar 0,654 (p>0,05). Kesimpulan yang dapat diambil adalah persepsi pasien terhadap komunikasi dokter di Puskesmas Pakisaji Kabupaten Malang tidak dipengaruhi oleh jenis kelamin dan usia.