Pengaruh Durasi Stresor Pada Stres Akut Terhadap Aktivasi Sel Mast Otak Tikus
Daftar Isi:
- Stres kronis diketahui meningkatkan jumlah dan aktivasi sel mast pada regio otak tertentu melalui peningkatan CRH. Pada stres akut, peningkatan kadar CRH plasma berpotensi meningkatkan aktivitas sel mast otak, walaupun jumlah sel mast pada stres akut tidak meningkat. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh durasi stres akut terhadap aktivasi sel mast otak tikus (Rattus norvegicus) strain Wistar di talamus dan hipokampus dengan menggunakan duapuluh ekor tikus yang terbagi menjadi 1 kelompok kontrol dan 3 kelompok perlakuan dimana kelompok perlakuan ditempatkan pada platform tinggi dan tidak stabil selama 30, 60 atau 90 menit sesuai kelompoknya. Pascaperlakuan, tikus dikorbankan, diambil otaknya untuk diproses secara histoteknis untuk diwarnai dengan toluidine blue, dan dihitung persen aktivasi sel mast-nya pada regio talamus dan hipokampus. Uji analisis menggunakan One-way ANOVA pada data regio hipokampus menunjukkan perbedaan signifikan (p=0,014; p<0,05) aktivasi sel mast pada kelompok perlakuan dibanding kontrol. Namun, peningkatan durasi stresor (30, 60, dan 90 menit) tidak memiliki perbedaan signifikan dalam aktivasi sel mast. Pada regio talamus tidak didapatkan perbedaan signifikan aktivasi sel mast pada semua kelompok perlakuan dibanding kelompok kontrol. Dapat disimpulkan bahwa paparan stres akut mengaktivasi sel mast regio otak tertentu (hipokampus) walaupun jumlah sel mast-nya tidak bertambah. Durasi stres akut sendiri tidak berpengaruh terhadap aktivasi sel mast.