Efek Terapi Kombinasi Ekstrak Batang Brotowali (Tinosporacrispa (L) Miers) dan Artesunat Injeksi terhadap Jumlah Pulpa Putih pada Jaringan Limpa Mencit yang Mengalami Malaria Berat
Daftar Isi:
- Malaria merupakan penyebab penting kematian pada anak-anak dan orang dewasa khusunya pada negara-negara tropis. Malaria berat terutama disebabkan oleh Plasmodium falciparum. Resistensi P. Falciparum terhadap artemisinin sebagai obat antimalaria sejauh ini telah terdeteksi di lima negara Asia Tenggara sehingga Artemisin Base Combination Therapy (ACT) yang menggabungkan turunan artemisinin dengan obat pendamping direkomendasikan oleh WHO. Tanaman brotowali yang secara turun-temurun digunakan sebagai obat antimalaria oleh masyarakat Indonesia, mengandung senyawa alkaloid yang diketahui dapat menghambat pertumbuhan Plasmodium sehingga dapat digunakan sebagai obat pendamping pada ACT. Pada penelitian ini digunakan organ limpa karena limpa berfungsi untuk membersihkan darah yang merupakan bagian dari sistem imun. Penelitian ini bertujuan untuk membuktikan efek terapi kombinasi ekstrak batang brotowali (Tinespora crispa(L) Miers) dan artesunat injeksi lebih efektif terhadap peningkatan jumlah pulpa putih pada jaringan limpa mencit yang mengalami malaria berat dibandingkan dengan terapi artesunat injeksi atau ekstrak batang brotowali saja. Penelitian ini merupakan penelitian eksperimental dengan desain penelitian post test only control group design. Populasi mencit penelitian dikelompokkan secara random menjadi 6 kelompok, yaitu kontrol negatif, kontrol positif, kelompok perlakuan dengan pemberian ekstrak brotowali saja dosis 70 mg/hari, kelompok perlakuan dengan pemberian artesunat dosis 32mg/kgBB/hari dan kelompok kombinasi ekstrak brotowali dosis 50, 60, dan 70 mg/hari dengan artesunat injeksi. Perlakuan dilakukan selama 7 dan 14 hari. Variabel yang diukur pada penelitian ini adalah jumlah pulpa putih pada jaringan limpa mencit yang mengalami malaria berat. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pemberian terapi artesunat injeksi saja, terapi ekstrak batang brotowali saja dan terapi kombinasi ekstrak batang brotowali (Tinespora crispa (L) Miers) dengan artesunat injeksi memberikan hasil yang efektif dalam meningkatkan jumlah pulpa putih pada jaringan limpa mencit yang mengalami malaria berat dengan peningkatan yang signifikan (post hoc tukey, p< 0,5)