Kesesuaian Diagnosis Pemeriksaan Histopatologi Pewarnaan Hematoksilin Eosin Pada Kasus Limfoma Maligna Dengan Standar Baku Pemeriksaan Imunohistokimia Di Instalasi Patologi Anatomi Rssa Malang Perio
Main Author: | Wahyuningrum, DenyRahmawati |
---|---|
Format: | Thesis NonPeerReviewed |
Terbitan: |
, 2016
|
Subjects: | |
Online Access: |
http://repository.ub.ac.id/125921/ |
Daftar Isi:
- Limfoma merupakan keganasan yang terjadi primer pada kelenjar getah bening (lymph node). Berbagai metode terbaru dapat mengidentifikasi limfosit sel-B dan sel-T. Subpopulasi dari neoplasma ini ditentukan dengan pemakaian petanda permukaan dan produk sekresinya. Diagnosis klinis Limfoma Maligna ditentukan dari anamnesa dan pemeriksaan fisik dan pemeriksaan penunjang. Pemeriksaan penunjang bertujuan untuk menegakkan diagnosa sebagai dasar penentuan tindakan definitif. Beberapa pemeriksaan penunjang yang penting untuk dilakukan adalah pemeriksaan histopatologi open biopsi dengan pewarnaan hematoksilin eosin dan imunohistokimia. Dahulu pemeriksaan histopatologi dengan pewarnaan hematoksilin eosin cukup sebagai dasar diagnosa limfoma maligna tetapi saat ini karena secara morfologi banyak tumor lain yang mirip dengan morfologi limfoma maligna maka diagnosa standar bakunya dengan pemeriksaan imunohistokimia. Penelitian ini bertujuan Untuk mengetahui kesesuaian diagnosis pemeriksaan histopatologi pewarnaan hematoksilin eosin pada kasus limfoma maligna dengan standar baku pemeriksaan imunohistokimia di Instalasi Patologi Anatomi Rumah Sakit dr. Saiful Anwar Malang. Penelitian ini merupakan penelitian yang bersifat observasional deskriptif. Data yang digunakan adalah dari data sekunder yang didapat dari rekam medis pasien limfoma maligna yang dilakukan biopsi terbuka kemudian diperiksa histopatologi dan imunohistokimia di Instalasi Patologi Anatomi Rumah Sakit dr. Saiful Anwar Malang sebanyak 45 kasus. Setelah itu, data dianalisa secara deskriptif. Hasil yang diperoleh menunjukkan bahwa jenis diagnosa histopatologi yang paling banyak (46,7%) adalah Lymphoma Non Hodgkin. Jenis diagnosa imunohistokimia yang paling banyak (80%) adalah Lymphoma Non Hodgkin. Tingkat kesesuaian dari pemeriksaan histopatologi dan imunohistokimia sebesar (55,5%). Kesimpulan dari penelitian ini adalah akurasi diagnosis pemeriksaan histopatologi pewarnaan hematoksilin eosin hanya sebesar 55,5% sehingga pada kasus limfoma maligna masih perlu dilanjutkan dengan pemeriksaan imunohistokimia sebagai standar baku emas.